Hummus: saling klaim antara Israel dan Libanon

hummus_guiness_world_records

Masih ingat dengan masalah saling klaim tari pendet antara Indonesia dengan Malaysia di tahun 2009? Saling klaim ini bahkan sempat membuat hubungan Indonesia dan Malaysia agak memanas, walaupun akhirnya bisa mereda. Nah, saling klaim ini juga terjadi antara Libanon dan Israel. Kali ini yang diklaim adalah makanan, yang dikenal dengan nama hummus.

Saling klaim ini terjadi, setelah dua pekan lalu, Libanon berhasil mencetak rekor baru Guinness Book of World Records, dimana 300 koki berhasil memasak hummus berukuran lebih dari 10 ton. Sebelumnya, tepatnya Januari silam, 50 juru masak Israel lebih dulu mencatat rekor setelah berhasil membuat hummus seberat 4 ton.

Menurut Chantal Tohme – yang mengorganisasi pembuatan hummus di atas – mengatakan, bahwa ini lebih dari sekedar urusan Guinness World Records. Ini adalah pembuktian bahwa hummus adalah Libanon. Selama ini hummus dipromosikan sebagai hidangan tradisional Israel. Padahal jika kembali ke sejarah, hummus itu datang dari Libanon.

Pihak Israel langsung bereaksi, mereka ngotot bahwa hummus adalah milik mereka. Tapi apa sih hummus itu?

Hummus merupakan makanan tradisional Arab yang terbuat dari bahan sederhana, seperti buncis, bawang, pasta wijen, minyak zaitun, dan perasan jeruk lemon. Beberapa orang menyebutkan hummus mulai terkenal di abad ke-18, tapi sebagian lagi menyatakan kepopulerannya telah dimulai sejak abad ke-12. Saya belum pernah mencicipi hummus, jadi tidak mengetahui bagaimana cita rasanya. Dari google saya mendapatkan beberapa gambar hummus:

hummus_israel_libanon1  hummus_israel_libanon2 hummus_israel_libanon

Warga Libanon dan Arab umumnya biasa menyantap hummus sebagai sarapan. Tapi di Israel pun hummus menjadi makanan ringan yang banyak dicari. Salah satu podusen hummus terkenal di Israel, Tsabar Salads, menyebutkan bahwa konsumsi hummus di antara warga Yahudi meningkat dua kali lipat ketimbang warga Arab.

Shuki Galili, penulis buku Hummus 101, mengatakan perebutan klaim hummus menjadi pukulan telak bagi Israel. Beberapa orang Arab mengeluh, bahwa Israel disinyalir telah mencuri masakan nasional mereka. Beberapa tahun silam, sempat diajukan gugatan mengenai status kepemilikan hummus di kementrian perdagangan Libanon.

Seharusnya perebutan klaim hummus ini tidak menjadi masalah yang pelik. Hummus selayaknya menjadi sebuah media untuk menyatukan dua bangsa tersebut. Shuki Galili mengatakan: “Bagi saya, hummus adalah tempat budaya Arab dan Israel berkomunikasi dan bekerja sama. Tidak ada pemisahan antara makanan Israel dan Arab.

Makanan sepatutnya bisa menjadi pemersatu antara Israel dan Libanon, serta Arab. Sama seperti Indonesia dan Malaysia, alangkah indahnya menjadikan budaya (tari pendet) sebagai alat pemersatu. Kan lebih elok diliat, jika kita menonton tari pendet sambil minum kopi dan menyantap hummus.

Gambar: google.com / Sumber artikel : diolah dari majalah tempo dan sumber lain.

20 komentar:

Lidya said...

pertama baca judulnya kirain pupuk :)
enak gak ya hummus itu?

hermantan said...

wah kukira hanya indonesia dan malaysia saja yang saling klaim kepemilikan...
ternyata israel dan libanon juga yah...
hahaha

Sudinotakim said...

nice info bang...salam hangat....

Zippy said...

Kalo gak ada yang saling nge'klaim, gak rame bang. Kan kalo saling klaim gini jadi rame, masuk ke media2, hahaha....

Nadia K. Putri said...

waduuhh... saya kira tadi humusnya pupuk kandang. Rupanya hummus-nya makanan.
lebih baik jika Irael tdak terlalu keras kepala cuma gara-gara makanan Hummus. TOh, Hummus tetep jadi makanan bersama.

gnu said...

jangankan makanan, tanah aja di caplok sama israel

Business and financial services said...

yaa kembali kesejarah saja...kan bisa ketahuan tuh hummus dari mana asalnya :)

RADJA BONTANG said...

pengen juga neh sob ngerasain yang namanya hummus

lina@women's perspectives said...

Kalo jadi milik bersama, emang ngga bisa ya? Kayaknya enak tuh, kalo ngga enak, ngga mungkin jadi rebutan :)

mixedfresh said...

satu rumpun sukanya saling klaim aja.. penasaran juga rasanya hummus kaya gimana ya

Bunga said...

Jadi pengen coba hummus neh, sepertinya enak yach. Mmmmm....

varadh said...

blogwalking here. come back soon

malangtourism said...

nice info you have share here...have a great day for you there....wish we are best

kasih said...

Rasanya kek apa yah?????

Kriez said...

Saya kira malah saling claim tanah Hummus..... he he he...

Rinda said...

ya ampyun mknn aja sampe diributin gt ya mas @_@?

tp wajar juga c biar jd msakan khas d suatu daerah/negara ^_^


With Love,

|
|
V

Miss Rinda - Personal Blog

Butik Bella said...

Ide bagus tuh bang budi.. sarapan Hummus sambil minum kopi menyaksikan tarian..hihiii.. indahnya dunia :)

media said...

trims bang budi artikelnya bagus2 bang :D

aqila said...

Gimana rasanya ya bang? kayak malaysia sama indonesia rebutan rendang ya??

Anonymous said...

hummus enak banget, sehat lagi. terbuat dari chickpeas garlic dan olive oil. yummy