Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada akibat naiknya asam lambung menuju esofagus.
Ketika asam lambung naik, jaringan dinding kerongkongan dan mulut akan teriritasi oleh asam lambung. Berikut ini adalah gejala-gejala yang paling umum dialami oleh penderita penyakit asam lambung adalah sebagai berikut:
- Sensasi terbakar di dada atau nyeri ulu hati. Kondisi ini dirasakan pada tulang dada akibat asam lambung yang naik ke esofagus. Rasa nyeri akan terasa lebih kuat setelah makan dan saat membungkuk.
- Merasa seakan-akan ada sesuatu yang mengganjal di kerongkongan saat menelan.
- Laringitis (peradangan pada laring atau pita suara yang menyebabkan tenggorokan sakit dan suara menjadi parau).
- Batuk kering tanpa henti, terutama di malam hari.
- Sakit dada.
- Kesulitan dan nyeri saat menelan.
- Gigi menjadi rusak.
- Kembung dan bersendawa.
- Bau napas tidak sedap.
- Peningkatan jumlah air liur secara tiba-tiba.
Selama ini persepsi yang banyak diyakini mengenai GERD adalah jumlah asam lambung yang berlebih.
Namun menurut Reza Wahyu Ismail, GERD bukan disebabkan karena asam lambung yang berlebih, tapi justru karena kadar asam lambung yang kuranglah yang menjadi penyebab.
Di sini saya kutip tulisan dia (dengan mengedit beberapa kalimat agar enak dibaca). Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk Anda yang menderita penyakit GERD.
------------------------
Medis konvensional yang mainstream merawat GERD dengan obat-obatan penurun atau penyetop asam lambung, tapi ini tidak mengobati akar masalahnya, malah bikin ketergantungan akibat adanya lingkaran setan GERD (nanti saya jelaskan). Membuat jadi ketergantungan seumur hidup sama obat-obatnya ini.
Inilah obat nomer dua terlaku (yang pertama adalah obat penurun kolesterol). Sama-sama tidak baik tapi bikin duit, padahal GERD itu bisa sembuh (masalah kolesterol juga) dengan nutrisi.
Masalahnya, asam lambung adalah pertahanan kita terhadap bakteri, dan lain-lain.
Bikin kita lemah dan gampang kena infeksi, sakit, IBS (Irritable Bowel Syndrome, mules-mules di usus besar), penyerapan nutrisi yang terganggu, defisiensi B12 dan kalsium serta asam amino, anxiety (gangguan kecemasan), masalah sistem cerna, nyeri tulang gampang rapuh dan retak, asma, anemia, pnemonia, osteopenia, hingga serangan jantung. Banyak lah!
Industri farmasi awalnya sudah mengetahui akan risiko-risiko ini dan dibatasilah penggunaan obat-obatan penekan asam lambung hanya beberapa minggu.
Tapi korupsi korporasi, sekarang jadi tak terbatas, orang bisa menggunakan obat-obatan itu hingga bertahun-tahun.
Apalagi banyak antasida yang tersedia dan dijual bebas, malah membuat GERD semakin menjadi-jadi.
Lambung yang lemah dan GERD merembet ke masalah di esofagus hingga ke usus, membuat orang diare.
Banyak orang bilang kalau GERD ini karena asam lambung yang berlebihan, tapi jika diteliti justru semakin tua maka akan semakin beresiko terkena GERD karena asam lambung yang semakin berkurang.
Kalau di tes, maka jumlah kadar asam lambung penderita GERD malah rendah.
Kesulitan mencerna makanan, gas dan kembung, serta GERD pada orang tua, banyak yang justru asam lambungnya kurang.
Sangat jarang orang punya asam lambung berlebihan, kecuali sakit Zollinger Ellison Syndrome (kondisi yang ditandai dengan kemunculan satu atau beberapa tumor gastrinoma di pankreas atau di usus halus bagian atas, yaitu usus dua belas jari (duodenum).
Malah GERD bisa di suplementasi dengan HCl plus suplemen enzim cerna seperti pepsin.
Karena, orang yang menderita GERD memiliki asam lambung yang sedikit, maka pepsin untuk mencerna protein juga kurang khususnya untuk mencerna asam amino esensial, phenylalanine dan tryptophan.
Defisiensi asam amino inilah yang membuat anxiety, stres, pikiran kacau, bete, hingga depresi.
Ini adalah pengobatan ala Barat, mengatasi gejala bukan akar masalah.
Kadar asam lambung dalam jumlah berapa pun, walaupun sedikit tapi kalau letaknya di esofagus atau kerongkongan akan membuat sensasi terbakar karena esofagus bukan lambung yang memiliki lapisan.
Tapi kenapa kalau GERD itu karena kurang asam lambung malah dikasih antasida dan bisa membuat gejalanya hilang serta lumayan lega?
Itu karena obat-obatan untuk GERD hanya meredakan gejala bukan menyembuhkan. Minum obat penurun atau penyetop asam lambung gejala GERD hilang. Tapi begitu konsumsi obat berhenti maka GERD balik lagi.
Kapan sembuhnya?
Perusahaan obat tidak mau publik mengetahui bahayanya efek dari kurangnya asam lambung. Dimana memiliki banyak resiko kesehatan dari stres, asma, hingga kanker dan sakit jantung. Yang penting obat terjual triliunan dolar, bahkan saat ini dijual bebas.
Studi menunjukkan, 30% orang tua berusia di atas 60 tahun, terkena gastritis disebabkan karena kurangnya produksi dan sekresi asam lambung (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3771980)
Dari hasil studi juga ditemukan bahwa 40% postmenopausal women tidak memproduksi asam lambung sama sekali (https://nutritionreview.org/2013/04/gastric-balance-heartburn-caused-excess-acid/).
Dokter Jonathan Wright dari klinik Tahoma di Washington menujukkan pada penderita GERD dan heartburn atau panas terbakar di ulu hati, jumlah kadar asam lambungnya ternyata sedikit.
Secara ilmiah, GERD bukan disebabkan oleh asam lambung yang berlebihan, ini hanya persepsi publik.
Tapi teorinya adalah disfungsi LES (Lower Esophageal Sphincter) yang merupakan katup, cincin, valve, pembatas, pemisah lambung dan kerongkongan/esofagus.
LES ini akan membuka saat makanan masuk dari kerongkongan ke lambung dan menutup untuk menjaga supaya asam lambung tidak naik ke esofagus atau kerongkongan.
LES ini juga bisa membuka ke atas, jika kemasukan racun atau harus muntah agar kita bisa mengeluarkan isi perut jadi dari lambung ke kerongkongan, inilah yang malfungsi.
Dalam jurnal gastroenterology dijelaskan bahwa mengatasi GERD dengan obat penekan asam lambung itu tidak pas. Sebab masalahnya bukan karena di sekresi asam lambung. (http://www.natap.org/2009/HIV/070409_02.htm)
Jadi apa masalahnya?
Apa yang menekan LES sehingga terbuka dan membuat asam lambung naik?
Obesitas, kebanyakan makan, makanan terlalu asam, berminyak, dan pedas, tekanan dari lemak badan, tiduran setelah makan, membungkuk, dan lain-lain.
Ini juga faktor-faktor tapi bukan akar masalah utama.
Jadi apa dong penyebabnya awalnya GERD ini?
Memang kebanyakan penderita GERD memiliki kontak asam lambung di esofagus yang lebih lama dari normal, tapi ada juga yang biasa saja (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15765412
dan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/4029559)
Dalam 24 jam ada juga 30 persen penderita GERD kontak asam lambungnya sama saja seperti orang normal
Ini disebut NERD karena saat diendoskopi kondisi esofagusnya sama seperti orang sehat, tidak terlihat adanya iritasi asam lambung, normal seperti orang sehat, padahal GERD juga (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3503771/)
Jadi, asam lambung yang naik sebenarnya sedikit saja dan pada orang sehat pun wajar sesekali asam lambung naik (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3503771/)
Dan pada orang normal tidak ada gejala apa-apa, biasa saja.(https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15765412)
Nah, yang GERD dan NERD ini meradang dan membuat rasa tidak nyaman. Leaky esofagus lah istilahnya (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23937353).
Inilah sebab LES jadi melemah, merusak sel-sel dari dalam (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15765412)
Sebabnya adalah bakteri gram negatif, kalau yang sehat esofagusnya kebanyakan bakteri gram positif (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19394334).
Inilah sebabnya, bakteri yang membuat inflamasi di LES (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22344232).
Esofagus jadi bocor (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19855405 dan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18952050).
Jadi LES kendor membuat asam lambung menyentuh esofagus (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22344232).
Seperti lingkaran setan dan hal ini tambah diperparah dengan konsumsi obat-obatan peredaran nyeri warung, alkohol, dan stres. Itu jadikan lingkaran setan pertama (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11123192, https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/6141332
dan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10930388nrrgb77thhfddr).
Masalahnya di bakteri, kenapa jadi berlebih?
Bikin malabsorbsi karbohidrat dan meningkatkan tekanan IAP dan membuat GERD. Kenapa?
Lanjut, dari tadi ngomongin malabsorbsi karbo, protein, lemak, itu kenapa bisa begitu ya?
Bayangkan, 30 gram karbo yang tidak tercerna dengan baik akan menghasilkan 10 LITER GAS!
Pasti akan kembun. Bayangkan bagaimana tekanan 10 LITER GAS Hydrogen yang merupakan hasil dari karbohidrat yang tidak tercerna dengan baik (malabsorbsi plus bacterial overgrowth dari buku si Prof Robbilard tadi ini dasarnya).
Untuk mengurangi gas dari fermentasi ini, kita ber PANTANG karbohidrat khususnya yang kompleks dan FP (Fermented Product) tinggi. Ada dua studi yang menunjukkan keberhasilan terapi GERD dengan diet Low Carb ini; (1) http://www.springerlink.com/index/M731QXK14GUQ1J06.pdf dan (2) https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11712463
Tapi akar masalah utamanya kembali apa?
Kenapa bakteri menjadi banyak?
Terbukti yang GERD juga 71% kena IBS (Irritable Bowel Syndrome), artinya bakterinya sampai berlebihan juga di usus besar, padahal yang membuat gas naik ke lambung ada di usus kecil dan yang bikin LES melemah (selain usia) adalah inflamasi bakteri juga (http://journals.lww.com/jcge/Abstract/2002/03000/Increased_Prevalence_of_Irritable_Bowel_Syndrome.4.aspx).
Semuanya gara-gara bakteri, tapi kenapa?
Apalagi H. Pylori ini saat GERD dan IBS jumlahnya juga banyak.
Orang normal sih jumlah H. Pylori-nya normal-normal saja, ada juga di lambungnya dan tidak bisa disebut jahat juga, bakteri-bakteri ini biasa-biasa saja.
Begitu berlebihan membuat masalah. Mengapa berlebihan?
Itu karena disebabkan asam lambung yang kurang. KEKURANGAN ASAM LAMBUNG MALAH!
Infeksi oleh H. Pylori yang berlebih membuat asam lambung berkurang.
Obat-obatan antasida membuat kadar asam lambung berkurang.
Kurang makan daging membuat asam lambung berkurang.
Ini lingkaran setan kedua.
Asam lambung yang kurang membuat pertahanan tubuh terhadap bakteri menurun. Bakteri tambah banyak, termasuk yang datang dari jalur pernafasan. Membuat gampang pilek, batuk, asma.
mudah mules, diare dan infeksi.
Kurang asam lambung juga membuat lemak dan protein susah dicerna sehingga menyebabkan asam amino esensial jadi defisiensi, kurang tryptophan dan phenylalanine serta beberapa vitamin dan mineral penting.
Menyebabkan anxiety, depresi, stres, bad mood, lemah otot, saraf terganggu, tulang keropos, mudah retak dan pinggul pegel-pegel.
Protein yang belum tercerna jika masuk lewat leaky gut alias usus bocor halus beresiko Autoimmune dan makanan yang belum tercerna mengiritasi usus, rawan kanker.
Apa yang menyebabkan pencernaan protein terganggu?
Karena kurang pepsin. Kenapa pepsin kurang, karena asam lambung yang kurang.
Ditambah obat antasida membuat semakin parah, asam lambung makin berkurang, bakteri makin menggila, memfermentasikan karbo, menimbulkan gas yang menekan LES jadi GERD.
Sehngga timbul rasa panas di dada karena ada asam lambung di esofagus. Lalu minum obat penurun asam lambung, membuat asam asam lambung berkurang yang mengakibatkan bakteri semakin bertambah banyak lagi. Begitu lagi, inilah lingkaran setan yang selanjutnya (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/4161162)
Studi-studi yang membuktikan defisiensi vitamin dan mineral akibat asam lambung yang berkurang..
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26726
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/5670905
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3771980
http://www.annals.org/content/120/3/211.full
Oleh sebab itu jangan takut sama asam lambung.
Asam lambung itu alami, ada diciptakan untuk mencerna makanan kita. Kita sama seperti karnivora lain yang memiliki asam lambung dengan Ph yang sangat rendah. Beda dengan herbivora.
Jangan malah asam lambung ditekan, di stop, terus jadi herbivora, makan yang alkali, makan sayur banyak-banyak. Hal itu malah membuat bakteri tambah berfermentasi.
Lalu timbul gejala dan biasanya minum obat jenis PPI (Proton Pump Inhibitor).
Minum obat seperti PPI juga tidak baik untuk penyerapan vitamin dan menghambat sintetis NO yang penting untuk kesehatan pembuluh darah, membuat berisiko sakit jantung.
Jadi konsumsi obat jenis PPI memiliki risiko tidak bagus untuk kesehatan kardiovaskular, menghambat sintetis NO yang melindungi dinding pembuluh darah dan menjaga kesehatan jantung.
Baca: https://drmalcolmkendrick.org/2016/09/21/what-causes-heart-disease-part-xxi/
References:
1: http://atvb.ahajournals.org/content/31/7/1462.full
2: Shah NH, LePendu P, Bauer-Mehren A, Ghebremariam YT, Iyer SV, Marcus J, et al. (2015)
‘Proton Pump Inhibitor Usage and the Risk of Myocardial Infarction in the General Population.’ PLoSONE 10(6): e0124653. doi:10.1371/journal.pone.0124653
Intinya masalah pencernaan kurang asam lambung ini membuat defisiensi
Jadi kuncinya ada di asam lambung, harus cukup banyak dan cukup asam. Bukan malah di alkali, dibikin netral, dikurangi, dan lain-lain.
Itulah yang bikin masalah. Gejala reda tapi akar masalah tetap ada yang ada tidak akan sembuh-sembuh.
Salah satu yang simpel jangan minum kebanyakan saat makan, membuat asam lambung tidak terlalu asam.
Asam lambung yang kurang inilah yang membuat banyak bakteri, bukan hanya bakteri H. Pylori (yang dalam jumlah banyak juga menekan sekresi asam lambung, lingkaran setan ketiga), tapi juga bakteri salmonella, campylobacter, cholera, listeria, giardia, c. Dificile, resiko tipus, tbc, pnemonia, disentri, tuberculosis, bikin asma, alergi,
Obat-obatan PPI juga menekan kemampuan alami tubuh membasmi bakteri dan mikroba jahat, rawan kanker lambung karena hypergastrin dan nitrite tidak diolah menjadi NO oleh asam askorbat karena asam lambung yang kurang asam. Rawan maag, ulcer, luka lambung dan luka usus, anemia juga bisa, batu empedu ikut-ikutan, diabetes tipe 1,chrons, colitis, penyakit kulit, eksim, jerawat, osteoporosis, hepatitis, IBS, rematik, Graves, depresi, anxiety, mood disorder, kemana2 lah!
Itu semua gejala-gejala malnutrisi, defisiensi asam amino penting dan vitamin serta mineral yang kurang tercerna dengan baik karena asam lambung plus enzim-enzim cerna yang kurang.
Ditambah lagi kurang makan makanan padat gizi seperti daging dan kebanyakan sayuran yang mengandung anti nutrisi, malah membuang zat-zat gizi dari dalam tubuh kita sendiri.
Kebanyakan makan sayur dan buah juga bisa membuat sakit gondok, mengganggu tiroid hingga jadi Hypothyroid, lalu kolesterol naik, serta menyebabkan banyak masalah metabolisme lainnya juga.
Karena banyak jenis sayuran hijau seperti brokoli, kale, kol, dan lain-lain, mengandung goitrogen yang menggangu tiroid jadi defisiensi yodium.
Memasak sayuran bisa mengurangi kadar goitrogen, kalau direbus bisa berkurang 60%, bahkan lebih kalau air rebusannya dibuang.
Tapi kalau sayuran itu difermentasi malah bisa meningkatkan kadar goitrogennya.
Kembali ke topik GERD, jadi hindari karbohidrat kompleks seperti sayur, serat, dan biji-bijian yang menimbulkan gas.
Gas yang disebabkan dari banyaknya bakteri, juga akan menekan sistem imun dan mempengaruhi pikiran.
Bener, sistem imun yang drop karena salah satu akar masalah GERD adalah bakteri dan ketidakseimbangan profil mikroba ini mempengaruhi saraf-saraf juga membuat pikiran kacau, sinyal-sinyal biokimia dari perut ke saraf pusat, istilahnya microbiome-gut-brain axis
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4367209/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26175487
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/27647198
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25689247
Prof Norm selain low carb bisa pakai high carb tapi karbo rafinasi, bukan yang kompleks, bisa sembuh juga. Walau teorinya kurang dikembangkan, bukan hanya soal bakteri kebanyakan aja tapi asam lambung yang kurang itulah akar masalahnya.
Tapi banyak yang tidak menduga bahwa masalahnya adalah kurangnya kadar asam lambung. Sebab hal ini seperti sangat kontradiftif. Mengapa asam lambung yang kurang, bisa naik ke kerongkongan.
Akar masalah utama GERD dan masalah-masalah yang terkait dengan sistem pencernaaan adalah; kurangnya kadar asam lambung menyebabkan bakteri berkembang biak secara menggila. Lalu di esofagus membuat radang, di lambung menggangu pencernaan dan mengurangi asam lambung, di usus bikin gas yg menekan abdominal dalam.
Solusi pertama adalah Pantang Diet/PD (pantangdiet.com/prinsip-pantang-diet)
Bakteri-bakteri ini kebanyakan makan gula dan karbohidrat. Bakteri H. Pylori juga menjadi banyak dan menekan asam lambung,
Ditambah obat-obatan yang hanya meredakan gejala seperti antasida dan PPI malah menambah memperparah akar masalah, asam lambung menjadi berkurang.
Jadi ikuti Pantang Diet/PD level standar tanpa serat karena malabsorbsi karbo bikin serat lolos dan menyebabkan fermentasi berlebihan (FP = fermented-product) tinggi. Juga biji-bijian dan kacangan sesuai level 2 PD.
Kalau perlu H. Pylori atasi dengan obat-obatan, silahkan konsultasi dengan dokter, saya tidak memberikan advis medis
Solusi kedua, kalau kadar asam lambung rendah dapat mencari suplementasi HCl dan Pepsin (saya tidak tau dan saya tidak jualan apa-apa. Tidak ada hidden agenda jualan, jadi cari tau sendiri suplementasi ini). Dosis konsultasikan dengan dokter.
Stop minum obat pereda nyeri, obat pusing warung nonsteroid kayak paracetamol, ibuprofen, aspirin
Stop PPI, antasida, kurangi kalau tidak bisa.
Kembalikan keseimbangan flora usus, artinya kurangi populasi bakteri jahat dengan bakteri yang baik. Bukan diberi makanan (pre-biotic) tapi gunakan makanan pro-biotic (beda).
Tidak perlu suplemen, tapi pro-biotic cukup banyak, ada di yogurt dan kefir. Justru kalau suplemen kayak lactobasilus bikin asam laktat.
Yang sudah parah sampai rusak jaringan perlu dilakukan operasi LES (gastroplication)
Sebelum terlambat, atasi dengan solusi yang saya infokan di atas, diet dan suplementasi, plus kalau selama ini defisiensi bisa pakai multivitamin.
Operasi itu skenario yang parah, solusi terakhir.
Kalau masih mau menggunakan obat penurun asam lambung untuk meredakan gejala, silahkan, tapi akan ketergantungan dan membuat industri farmasi semakin kaya. Obat penurun asam lambung adalah obat terlaku kedua di dunia (no 1 adalah obat penurun kolesterol). Dua-duanya berdasarkan premises yang salah.
Antasida dan PPI meredakan gejala, menurunkan asam lambung, padahal itu akar masalahnya,
Kadar asam lambung yang kurang membuat bakteri berlebihan dan susah mencerna makanan, sehingga menjadi gas yang banyak, hingga 10 liter dan ini akan menekan LES, membuat GERD.
Jadi silahkan ambil keputusan saya hanya berbagi info.
Your life. Your choice. Sekian...
sumber: https://www.facebook.com/rezawahyuismail/posts/10155847841989770
----------------------
Prebiotik adalah makanan yang tidak dapat dicerna usus, berfungsi sebagai suplemen untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme baik dalam sistem pencernaan.
Probiotik adalah mikroorganisme hidup "baik" yang secara alamiah terdapat di dalam sistem pencernaan, (disebut juga dengan flora normal,) atau mikroorganisme baik yang sengaja dikembangbiakkan sebagai suplemen makanan/minuman yang apabila dikonsumsi dalam jumlah seimbang akan memberikan dampak positif bagi kesehatan.
0 komentar:
Post a Comment