Bangsa pelupa, masa bodo atau pemaaf

band kuburan

Saya kutip dari http://jelajah-bali.blogspot.com : "SUKA atau tidak suka bangsa ini harus mengakui sebagai bangsa pelupa. Ingatan bangsa ini teramat pendek. Tak perlu waktu berpuluh-puluh tahun bagi bangsa ini untuk melupakan sejarahnya. Sejarah yang baru terjadi lima hingga sepuluh tahun terakhir saja begitu mudahnya tersingkir dalam ingatan bangsa ini. Karenanya, tak keliru jika banyak pengamat menilai bangsa ini mengalami amnesia atau kehilangan daya ingat, terutama tentang masa lalu".

Apakah betul demikian? atau malah kita bisa bilang bahwa kita adalah bangsa yang masa bodo. Banyak persoalan pelik yang mendera bangsa ini, silih berganti, dan menjadi pemberitaan utama pada masanya. Tetapi seiring perjalanan waktu, semuanya pun berlalu dan dilupakan atau terlupakan. Seperti tumpukan berkas yang kemudian menumpuk dan tertutup, tetapi membuat kita terkejut dimasa mendatang saat berkas tersebut terkuak.

Berapa banyak dari kita yang masih ingat akan tragedi ledakkan bom. Mulai dari bom yang meledak di Kedubes Filipina, Menteng, Jakarta, di parkiran Bursa Efek Jakarta, serangkaian bom yang meledak di malam Natal, bom di Plaza Atrium Senen, bom Bali jilid I, bom Marriot jilid I, bom yang meledak di Kedubes Australia, bom Bali jilid II. Dan yang terakhir di Ritz-Marriot, yang sekarang keliatannya sudah mulai dilupakan. Heboh sebentar..lalu...wuzzzz...lupa.

Atau seberapa ingat kita akan kasus Prita versus RS Omni yang menghebohkan dulu, dimana saat ini Pengadilan Tinggi Banten kembali melanjutkan sidang perkaranya. Prita mengaku belum mendapatkan dukungan dari beberapa pejabat maupun pihak-pihak yang sebelumnya mendukungnya dalam menghadapi kasusnya. Demikian juga dari para blogger. Tuh kan..semua udah lupa.

Atau kita sebagai bangsa lebih sebagai manusia yang pemaaf dan pasrah, yang menunggu saja bilamana problematika datang. Dan sekadar berbuat mencari solusi kontemporer tanpa pernah belajar untuk mengatasi masalah secara keseluruhan dan berjangka panjang? (http://forumbebas.com/).

Jadi, mana yang lebih tepat menggambarkan bangsa ini? Bangsa yang pelupa, masa bodo atau pemaaf dan pasrah?

Sumber gambar: lerry060183.wordpress.com

27 komentar:

ivenx oy'z said...

wah mantap ni artikelnya.....

kakve-santi said...

gak jelas..

terserah sudah, capek saya liatnya.. :(

blog penghasil uang said...

Bener banget, padahal katanya keledai aja gak akan terperosok dua kali di lubang yang sama :) hehehe loh berarti saya nyamin saya dengan keledai juga ya.... (-_-)v mungkin bukan kita pelupa mas, ya kalo boleh dikatakan emang sengaja dilupakan, biar kita gak sedih terus :) tapi ya jadiya kena lagi.... :(

ade said...

bangsa kita (yang jelas diwakili pemimpinnya) dan pemimpin dipilih wakil rakyatnya, dan terakhir rakyatlah yang memilih wakilnya.
kita sebenarnya terlena terhadap kata petua pemaaf adalah arif, dan sangat melekat apa kata penjajah kita dulu bahwa hollandi ( orang kulit putih) adalah orang2 pinter, makanya mede in luar negri( dari negara kulit putih) pasti bagus hasilnya !.

jadi menurut saya sekarang ini kita (bangsa Indonesia) baik asli/ keturunan akan menjalani masa transisi dari orde bebek ( yes sir) menjadi bangsa kritis artinya kita akan belajar dari pengalaman bukan kata orang mulai dari jaman reformasi, dan akan berakhir sampai kita menemukan siapa sih orang indonesia. makanya kita sering masuk lubang yang sama karena masih tahap belajar dan diajar oleh cara berpikir lama. dan saya harap bukan 2 generasi lagi, tapi secepatnya. amin

lilliperry said...

mungkin karena tuanya peradaban kita, jadinya kalo diibaratkan negara kita ini sudah terserang penyakit pikun yg akut.. :)

negara ini juga pemaaf deh kyknya bang. semuanya bisa diatasi dengan senyuman..

ya jelas negara kita masa bodo.. wong dari kasus maling ayam sampe gempa bumi semuanya gak dihiraukan sama negara ini. sampe musibah aja bisa diajak berteman. mau gmn hayo..?

*wah komenku panjang bgt ya.. :D

manusia biasa said...

tapi walaupun begitu inilah Indonesia....... fotret kehidupan dari berbagai masa....... PEACE

BeeMouNTaiN said...

lupa aku lupa lupa..lupa lagi kasusnya..ingat aku ingat ingat...ingat lagi kasusnya.. tapi masa bodohlah dg kasusnya... sepertinya pelupa dan masa bodoh sudah menjadi ciri dari bangsa ini bang...termasuk diriku yg lupa nge-update Blog..hihihi

Dinoe said...

Benar sekali bang..negara ini seperti negara yg latah terhdp sesuatu hal..seperti kata bg budi..jika heboh 1kasus maka kasus yg dulu terlupakan

Dinoe said...

Benar sekali bang..negara ini seperti negara yg latah terhdp sesuatu hal..seperti kata bg budi..jika heboh 1kasus maka kasus yg dulu terlupakan

Dinoe said...

Benar sekali bang..negara ini seperti negara yg latah terhdp sesuatu hal..seperti kata bg budi..jika heboh 1kasus maka kasus yg dulu terlupakan

reni said...

Mungkin juga semuanya, Bang. Ya pelupa, ya masa bodoh, ya pemaaf...
Gak tahu deh...

arkasala said...

Bangsa ini semua yang menjadi pertanyaan Mas Budi kayaknya ada deh : pelupa, masa bodo atau pemaaf dan pasrah.
Kita menjadi terombang-ambing juga karena selalu larut dalam issu2 baik yang kebetulan terjadi atau memang kejadian yang benar-benar dibuat.
Trims Mas, artikel yang keren dan kritis. Salam sukses.

Blog One said...

Masa bodoh dengan melupakan sesudah tuh meminta maaf,seperti bangsa yg terombang-ambing pasrah dibawa arus

J-T said...

weleh1000x. endonesia endonesia kayaknya PEMAAF tu bang, koruptor sj bnyak di biarkan. e e eh, kayaknya PELUPA deh, banyak pejabat yg berteriak "AKULAH sang pemimpin BERSIH yg bisa mengangkat RAKYAT, ..."

tapi kayaknya yg pasrah tu ane bang, milih pemimpin yg ada saja

Unknown said...

udah cape deee

cahyadi said...

bangsa yang nggak pernah mau belajar dari pengalaman mas... ada award nih untuk mas... salam terkasih...

Yanuar Catur said...

bener tuh
jadi kayak kuburan band dech
lupa-lupa inget
kikikikiikikik
semngatt kemerdekaan di bulkan agustus ini

Yanuar Catur said...

bener tuh
jadi kayak kuburan band dech
lupa-lupa inget
kikikikiikikik
semngatt kemerdekaan di bulkan agustus ini

Herveen said...

Betul Banget Tuh Om..setuju. Bangsa kita dah mulai kehilangan jatidirinya. Jadi bangsa yg Egois dan hilang kepedulianya. Ini semua karena budaya Kapitalis yg kebabalasan

suwung said...

weh diriku juga pelupa... jangan jangan karena sarapnya putus kayak diriku yah?

Free Tips said...

yah, kalo menurut saya bangsa kita ini bangsa yang pemaaf, ...................




ya pelupa juga, ya masa bodo juga. Lebih tepatnya peribahasa berikut ini: "hangat-hangat tahi ayam". He3x.
Kalo bom baru meledak, ibarat ayam baru buang 'hajat' masih hangat gitu, dimana-mana mulai lagi digalakkan pemeriksaan yang lebih ketat.
Coba lihat nanti setelah beberapa bulan berlalu, pemeriksaan tsb udah kendor lagi.

andro_simar said...

Iya,, betul tuh bang,, tapi kalo aku analisa komplit deh negera kita,, pelupa, masa bodoh, sekaligus pemaaf,, hehe,, Oiya bang,, tolong bacain artikel ini ya,, ini ,, dan minta pendapatnya dong,, :D

andro_simar said...

Iya,, betul tuh bang,, tapi kalo aku analisa komplit deh negera kita,, pelupa, masa bodoh, sekaligus pemaaf,, hehe,, Oiya bang,, tolong bacain artikel ini ya,, ini ,, dan minta pendapatnya dong,, :D

Unknown said...

Soal kasusnya Ibu Prita
untuk media massa masih mau mengingatkan kita dan pejabat

lina@happy family said...

Bener banget Bang. Tingkat kepedulian kita masih kurang kali ya, waktu habis untuk mencari sesuap nasi...Kalau media sudah ngga/kurang beritain lagi, ya udah lupa...

chevotland said...

kynaya bangsa ini kebnyakan masalah bang, masalah satu blom selsai udah dateng masalah laen, jadi pada pelupa semua, padahal masalah seblumnya harusnya bisa jadi pelajaran yaa, ya mudah2an hanya lupa aja bukan jadi masa bodoh

Picas said...

Saya bisa memaafkan semua kesalahan bangsa saya.

Tapi saya paling emosi dengan keadaan Bangsa telah dibodoh bodohi orang Malaysia!!

Orang kita dibodoh bodohi dan yang dibodohi sampai kita anggap pahlawan karena tertipu. Kasian Amrozi CS dibodohi orang Malaysia sampai membom bangsa sendiri, Sekarang ada kawan kita di jawa tengah ditipu lagi mau disuruh ngebom jw mariot dsb

Saya tidak mau bangsa saya terus dibodohi Malaysia. Seharusnya kita berubah dan balas membom sebagai balas dendam mungkin wajar-wajar saja, karena sedari dulu Malaysia telah sangat jahat kepada bangsa kita.