TIPS mengatasi GEJALA akibat asam lambung (GERD)

cara mengatasi gejala asam lambung dan gerd
Penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau asam lambung memang tak bisa dianggap remeh. Karena jika dibiarkan terus berlanjut, penyakit ini juga bisa menyebabkan kerusakan organ vital bahkan hingga ke paru-paru. Presenter Andri Jarot dan aktor lawas Didi Widiatmoko atau dikenal dengan Didi Petet meninggal diduga karena penyakit asam lambung.

Asam lambung atau Gastro-Esophageal Reflux Disease (GERD) sebenarnya termasuk penyakit kronis. Jika penyakit berlanjut memang bisa menyebabkan gangguan pada paru-paru. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 6 % masyarakat yang menjadi responden kemungkinan menderita GERD. GERD ini terjadi karena asam lambung atau isi lambung yang naik sehingga menyebabkan  luka pada dinding dalam kerongkongan. Awal memang hanya perlukaan, namun luka yang terjadi bisa semakin luas dan dapat menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah.
GERD juga dapat menyebabkan perubahan struktur dari dinding dalam kerongkongan menyebabkan terjadinya penyakit Barrett’s yang merupakan lesi pra kanker. Di luar saluran pencernaan, asam lambung yang tinggi dapat menyebar ke gigi (erosi dental), tenggorokan (faringitis kronis), sinus (sinusitis), pita suara (laringitis), saluran pernafasan bawah (asma) bahkan sampai paru-paru.

Penyakit GERD sebenarnya bisa dideteksi dengan menggunakan kuesioner GERD. Total skor yang didapat dari kuisioner bisa menjadi acuan dugaan bahwa seseorang tersebut menderita GERD atau tidak.


Gejala dan faktor penyebab asam lambung (GERD)

Ada 2 gejala utama GERD yang patut diwaspadai yaitu nyeri dada dan merasakan adanya rasa panas di dada seperti terbakar (heartburn). Biasanya nyeri dada ini diikuti juga dengan mulut pahit karena ada asam yang naik (regurgitasi).

Penyebab sakit maag bisa bermacam-macam diantaranya kadar asam lambung yang berlebihan. Kalau asam lambung tinggi ini sudah naik ke atas atau organ lain, ini nama penyakitnya GERD. Asam yang normalnya berada di lambung dapat naik ke kerongkongan, balik arah sampai paru-paru kemudian bisa ke pita suara jadi serak. Kalau ke paru-paru bisa sinus, asma, sesak napas

Banyak faktor penyebab GERD mulai dari kegemukan, kebiasaan konsumsi cokelat dan keju, lemak tinggi, rokok, dan alkohol. Penderita penyakit kronis seperti diabetes melitus (kencing manis) juga berisiko tinggi GERD. Selain itu kebiasaan buruk tidur setelah makan. Jika kita makan berlebihan, kemudian langsung tidur, asam lambung bisa naik. Saat penderita asam lambung pingsan, biasanya tingkat keasaman ph 1-2 itu menyebabkan sesak napas. Pada orang gemuk, penyakit ini bisa jadi akut.

Tips untuk mengatasi asam lambung (GERD)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mengatasi penyakit asam lambung atau GERD antara lain:

1. Menghindari  konsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan.
Beberapa data penelitian menunjukkan, pasien yang memang sudah mengalami GERD jika  mengkonsumsi daging berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada 4 dari 5 kasus GERD.

2. Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan.
Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke kerongkongan.

3. Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.

4. Hindari minum kopi, alkohol, atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD.

5. Hindari makanan yang mengandung coklat dan keju.

6. Menghindari stres.

7. Mengontrol berat badan sampai mencapai berat badan ideal.

Selain memperbaiki pola makan dan gaya hidup, cara mengatasi GERD adalah dengan pemberian obat-obatan anti sekresi asam lambung. Obat-obat kelompok ini terdiri dari dua kelompok obat yaitu penghambat reseptor H2 (antagonist H2 reseptor) antara lain ranitidin, famotidin, nizatidin atau simetidin. 

Kelompok kedua yang termasuk obat anti asam yang kuat yaitu penghambat pompa proton seperti omeprazol, lansoprazol, rabeprazol, esomeprazol atau pantoprazol.

"Antasida sebagai obat penetral asam yang banyak dijual bebas juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala akibat GERD. Tapi penggunaannya tidak boleh berlebihan karena bisa mengakibatkan sembelit.

arrow_down_thumb5B15D1_thumb1

0 komentar: