Sepertinya orang Indonesia tidak ada yang mengenal dengan istilah kerokan. Rasa-rasanya semua orang tau dan mungkin sudah pernah dikerok. Kerok atau kerokan bisa dibilang termasuk salah satu metode pengobatan tradisional. Biasanya sih kerokan digunakan untuk mengobati demam atau flu yang disebabkan oleh "masuk angin'.
Cara atau metode kerokan bermacam-macam. Ada orang yang menggunakan cara dengan menggosok bagian-bagian tubuh tertentu dengan tangan yang telah dibaluri obat gosok atau balsem. Ada juga yang menggunakan alat khusus. Tapi cara kerokan yang paling umum adalah dengan menggunakan uang logam, sendok atau batu gosok khusus.
Bagi yang sudah terbiasa dengan kerokan biasanya setelah kerokan akan merasakan badan lebih enak dan segar. Dan ada orang-orang tertentu bila masuk angin akan memilih dikerok daripada minum obat. Namun harus juga diketahui bahwa kerokan bisa jadi sangat berbahaya apabila tidak dilakukan dengan baik dan benar. Yang menjadi perhatian adalah ada bagian-bagian tubuh kita yang sangat sensitif sehingga berbahaya sekali apabila dikerok.
Bagian tubuh manakah itu?
Bagian itu adalah leher bagian belakang. Hati-hati, karena kerokan di bagian ini dapat mengakibatkan stroke. Di bagian ini terdapat syaraf-syaraf yang cukup sensitif. Sehingga kerokan di bagian ini dapat membuat syaraf-syraf tersebut rusak atau bahkan putus.
Beberapa ahli kesehatan menyebutkan, kerokan sebenarnya tidak benar-benar menyembuhkan penyakit. Kerokan adalah sebatas mitos. Kerokan hanya mengalihkan rasa sakit. Karena ketika dikerok/dikerik, sel-sel darah yang menggumpal atau tidak terpakai atau terkena polusi
sehingga mengandung lebih banyak CO2, dipecah dan kemudian menguap.
Tubuhpun jadi segar untuk sementara waktu. Namun sumber penyakitnya
tetap tidak tersentuh.
Oleh sebab itu, kita harus berhati-hati saat melakukan kerokan. Kerokan yang paling aman dilakukan adalah kerokan untuk meredakan nyeri otot dan pegal-pegal. Hindarilah mengerok/mengerik leher bagian belakang. Kerokan bisa dilakukan di
sepanjang punggung atau bahu, dengan mengikuti alur berbentuk tulang
ikan. Dengan cara kerokan seperti ini, banyak titik-titik meridian (akupuntur) yang
tersentuh dan kita terhindar dari hal-hal yang merugikan.
1 komentar:
Iya mbak. Bagian itu berbahaya
Post a Comment