Kolesterol & Makanan "Sampah"

Seseorang yang memiliki kadara kolesterol yang tinggi seharusnya mengubah pola makannya, dari yang tadinya sembarangan pilih menu, kini harus lebih selektif.

Dalam mengatur makan sebaiknya hindari makanan yang mengandung kolesterol seperti minyak dan lemak hewan, antara lain daging sapi atau kambing atau babi, kulit ayam, jeroan, otak, hati ayam, cumi, udang, kerang, kepiting, kuning telur, atau yang sering disebut dengan makanan seafood.

Makan yang sehat dapat diartikan dengan menghindari makanan tinggi lemak dan sumber kolesterol. Caranya dengan menghindari alkohol dan konsumsi gula yang berlebihan. Makan sehat juga berarti memakan makanan tinggi serat, suplementasu minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.

Minyak atau lemak nabati, lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, masih dapat dikonsumsi asal tidak berlebihan. Pasalnya lemak nabati tidak mengandung kolesterol dan jumlah kadar lemak jenuhnya sangat sedikit.

Makan lemak yang baik seperti asam lemak omega-3 yang terdapat pada ikan laut dalam seperti ikan Salmon atau ikan Tuna. Konsumsi asam lemak omega-6 yang terdapat pada minyak jagung dan minyak kedelai dan asam lemak omega-9 yang terdapat pada alpukat, minyak zaitun, dan canola oil.

Tapi, minyak tersebut bukan untuk menggoreng. Sayangnya, banyak orang yang keliru hingga minyak tersebut dibuat untuk menggoreng. Padahal jika digoreng maka lemak yang terkandung di dalam mninyal tersebut akan berubah menjadi lemak yang jelek. Soalnya, pada saat proses penggorengan atau pemanasan, zat yang terkandung pun akan berubah. Ada baiknya minyak tersebut hanya diminum atau sebagai dressing salad.

Gaya hidup sehat pun dapat membantu menghindari penumpukan kolesterol. Seperti pengelolaan stress, berolahraga secara teratur dan melakukan pengobatan heperkolesterol yang dianjurkan dokter atau obat-obatan yang sudah terbukti khasiat dan kenyataannya.

Tapi yang terbaik adalah olahraga. Sudah dibuktikan olahraga dapat menurunkan kadar kolesterol yang tinggu. Olahraga juga dapat membantu membakar kolesterol atau lemak dalam tubuh menjadi energi.

Orangtua juga harus memperhatikan kondisi tubuh anaknya. Jangan biarkan anak terlalu gemuk, karena kemungkinan bisa terkena hiperkolesterol. Banyak yang tidak tahu bahwa hiperkolesterol merupakan faktor resiko penyebab kematian di usia muda.

Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, lalu masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima.

Kolesterol yang berlebihan ini memiliki kecenderungan melekat di dinding pembuluh darah sehingga dapat menyempitkan pembuluh darah. Kolesterol yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap pertama yang memacu terbentuknya zar yang dapat melekatkan dan menarik monosit, salah satu jenis sel darah putih, menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima.

Bila kolesterol yang teroksidasi tadi sampai menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag, maka kolesterol yang teroksidasi tadi pun akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi kolesterol yang teroksidasi sempurna yang mengubah makrofag menjadi sel busa.

Sel busa yang terbentuk ini akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.

Keadaan ini akan semakin memburuk karena kolesterol yang teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam untuk masuk ke dalam lapisan intima dan kemudian akan membelah diri sehingga jumlahnya semakin banyak. Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh darah atau plak kolesterol inilah yang akan membuat saluran pembuluh darah menjadi sempit sehingga aliran darah kurang lancar.

Parahnya, plak kolesterol pada dinding pembuluh darah ini bersifat rapuh dan mudah pecah hingga meninggalkan "luka" pada dinding pembuluh darah yang dapat mengaktifkan pembentukan bekuan darah. Karena pembuluh darah sudah mengalami penyempitan dan pengerasan oleh plak kolesterol, maka bekuan darah ini mudah menyumbat pembuluh darah secara total, dan kondisi ini disebut dengan aterosklerosis.

Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, lengan, tungkai serta organ vital lainnya. Jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri karotid, maka bisa terjadi stroke. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju jantung atau arteri koroner, maka bisa terjadi serangan jantung. Hiperkolesterol juga bisa menyebabkan impotensi.

Sumber : Medan Bisnis

0 komentar: