THALASSAEMIA bukan penyakit MENULAR

serba_serbi_penyakit_thalassemia_menular

Thalassaemia bukan penyakit menular. Tahukah anda bahwa tanggal 8 Mei lalu diperingati sebagai Hari Thalassaemia sedunia? Thalassaemia merupakan kelainan genetik yang menyebabkan terganggunya produksi haemoglobin, sebuah protein yang ada di dalam sel darah merah. Penderita Thallassaemia memiliki sel darah merah yang mudah rusak atau umurnya lebih pendek (23 hari) dibandingkan sel darah normal (120 hari), sehingga penderitanya akan mengalami anemia.

Penyakit Thalassaemia banyak ditemukan di kawasan sekitar Laut Tengah atau Mediterania, Timur Tengah dan Asia. Sangat jarang dijumpai di kawasan Eropa Utara. Kata Thalassaemia sendiri berasal dari bahasa Yunani thalassa (laut) dan anaemia (lesu darah).

Gejala Thallassaemia sangat bervariasi diantaranya anemia, sukar tidur, pucat, lemas, tidak nafsu makan dan infeksi berulang. Jantungpun akan menjadi lemah dan mudah berdebar-debar lantaran harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan haemoglobin. Gejala lainnya adalah tulang yang menipis dan rapuh lantaran sum-sum tulang harus bekerja keras mengatasi kekurangan haemoglobin. Hal ini sering menyebabkan batang hidung penderita masuk ke dalam dengan tulang pipi yang menonjol. Keadaan ini disebut facies cooley.

Thalassaemia bukan merupakan penyakit menular, tetapi dapat diturunkan. Berdasarkan cara penurunannya (hereditas), Thallasaemia dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Thallassaemia Trait

Jenis Thallasaemia ini sering juga disebut dengan Thallasaemia minor. Keadaan ini sering terjadi pada seseorang yang sehat, namun ia dapat menurunkan gen thallasaemia pada anak-anaknya. Thallasaemia trait sudah ada sejak lahir, dan tetap ada sepanjang hidup penderita. Walaupun kadang-kadang ada gejala anemia, penderitanya bisa hidup sehat dan tidak memerlukan transfusi darah sepanjang hidupnya.

2. Thallasaemia Mayor

Jenis thallasaemia ini terjadi kalau kedua orangtua memiliki pembawa sifat thallasaemia. Penderitanya memerlukan transfusi darah secara berkala seumur hidupnya. Jika penderitanya tidak dirawat, maka hidup mereka biasanya hanya bertahan antara 1-8 tahun.

3. Thallasaemia Intermedia

Jenis yang ketiga ini merupakan kondisi antara thallasaemia mayor dan minor. Penderita thallasaemia intermedia mungkin memerlukan transfusi darah secara berkala. Penderita dapat bertahan hidup sampai dewasa.

Menurut data WHO tahun 1994, jumlah carrier atau orang yang mempunyai gen pembawa Thalassaemia di seluruh dunia mencapai 4,5% atau sekitar 250 juta orang, dimana 300 ribu akan dilahirkan setiap tahun anak yang menderita Thalassaemia. Sekitar 60-70 ribu diantaranya merupakan penderita jenis Thalassaemia terparah, yaitu Thalassaemia Mayor. Penderitanya memerlukan transfusi darah sepanjang hidupnya.

gambar: google.com

3 komentar:

GLORY said...

Artikel tentang Penyakit Thalassaemia ini sangat menarik, komentar balik ya di blog saya www.ekstranews.blogspot.com

maswit said...

pencegahannya bisa dilakukan dengan menghindari perkawinan yang masih ada hubungan darah..
beberapa obat untuk penyakit talasemia (membantu) antara lain adalah Jelly gamat.
berikut link yang pernah saya baca :
http://jellygamatgoldg.biz/

Obat Batuk Darah Herbal said...

thalassaemia memang penyakit yang menakutkan,,tapi tidak perlu takut karna tidak menular,,jadi penyakit ini bisa diturunkan ya,,,