Siswi Sekolah Kejuruan di Bandung Tewas Gantung Diri

image

Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan, Eva Septiani ditemukan tewas tergantung di kamar kos di Gang Anbia RT 01/04 Jalan Melong Asih, Cijerah, Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/12) pukul 06.00 WIB.

Gadis berusia 17 tahun itu diduga kuat menggantung diri dengan menggunakan tali tambang. Saat ditemukan oleh Jonet, tetangga kosnya, korban masih mengenakan seragam sekolah lengkap bersimbol SMK Kurnia Dharma Bhakti, jurusan Kimia Industri.

Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsekta Bandung Kulon, Inspektur Dua Syamsudin Adibrata, polisi tak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh siswa kelas XI tersebut. "Korban tewas murni karena bunuh diri dengan cara menggantung diri," katanya. "Dugaan sementara motifnya karena impitan ekonomi terkait pembiayaan sekolahnya."

Dia menuturkan, sebelum bunuh diri korban sempat mengirim pesan pendek (SMS) kepada keluarga dan teman-temannya. Di kamar korban, polisi juga menemukan surat dari sekolah untuk orang tua korban. Surat itu mengabarkan bahwa korban sudah 43 hari selama periode Juli-September tidak masuk sekolah dan menunggak sisa uang sekolah sebesar Rp 80 ribu.

Ayah korban, Dedeng (45) mengaku sangat kaget atas tindakan anak bungsunya itu. Menurut dia, Eva terakhir kali bertemu seluruh keluarga saat perayaan Idul Adha di rumah keluarga di Sindangsari, Ciwidey. Saat itu Eva, kata dia, baik-baik saja, tak menunjukkan gelagat sedang bermasalah.

Dia sempat minta uang untuk ongkos kendaraan umum dan saya berikan sesuai yang dia minta," kata sopir truk perusahaan kontruksi di kawasan Buah Batu itu. Menurut Dedeng, selama ini keluarganya tidak ada masalah dalam membiayai sekolah Eva.

Apa ya sebenarnya yang terjadi..Orangtua Eva bilang tidak ada masalah dalam membiayai sekolah Eva. Tapi kenapa ada surat dari sekolah Eva sudah 43 hari tidak masuk sekolah serta ada tunggakan sebesar Rp. 80 ribu? 43 hari berarti lebih dari 1 bulan? Kenapa pihak sekolah tidak ada inisiatif untuk berkomunikasi dengan orangtua Eva. Menurut saya jika saja pihak sekolah mau sedikit berusaha untuk menanyakan ke orang tua Eva, pasti bisa diketahui masalah apa yang membuat Eva yang masih sangat muda (17 tahun) sampai nekad mengambil keputusan untuk bunuh diri. Ada komunikasi yang macet di sini. Baik dari pihak sekolah ke orang tua Eva dan juga komunikasi dari orang tua Eva ke Eva sendiri..Poor Eva...

Sumber : http://www.tempointeraktif.com/

50 komentar:

DavidMIqbal said...

wah kasihan tw anak....cuma2 gara gitu....moga2 hal ini gak terjadi lgi

Kristina Dian Safitry said...

kedua(?)
oh me god...kenapa?kenapa?kok ngambil jalan pintas. tak adakah yang ngertiin dia?duh..

Ge Siahaya said...

Memprihatinkan... Sayang sekali si anak tidak terbuka kepada orgtuanya ya... Hh... bener2 sia2 ya..

Anonymous said...

Kebangetan bener. Bunuh diri gara2 Rp.80rb

Cebong Ipiet said...

semuanya saling berkaitan
anak yg ngga terbuka
sekolah yg g komunikatif
dan mngkin orang tua yg harus mati2an mencari uang

Anonymous said...

Prihatin Sekali...

Vivi Renissa said...

Pilu banget bacanya
smoga ga ada kejadian kaya gini lg

yulia said...

ya ampun kasian bnget,
tp knapa harus dgn jalan bubuh diri??
masih byak koe cara nyesesain masalah tnpa hrus bunuh diri..

Haris said...

Kasihan ya, kok ngambil jalan pintas gitu.
Memang penting komunikasi anatar guru, murid dan orantua. Kan mestinya membentuk segitiga pendidikan

Astrini Ayu Puspita said...

hadooh . .
seumuran gw tuh
malang bener . . .
gw yang kaga bayar SPP dua bulan aja ga sampe gantung diri kok :))

mama icel said...

mungkin perlu dirubah cara pembayaran SPPnya misalnya langsung potong gaji jadi gak mungkin anak2 telat atau tidak byr uang spp..sperti sekolah anakku...ups susah ya..

Anonymous said...

wah jaman sekarang bunuh diri kyk udah jadi hal biasa... dikit2 bunuh diri gak dibeliin motor bunuh diri. tanda2 orang kurang iman

Anonymous said...

Tragis ya..??
Memprihatinkan banget....

Syamsul Alam said...

Hm........ ada apa yah ini..... sepertinya lebih kompleks dari sekedar tunggakan sekolah nih.....

Fitriansyah said...

memang anak muda jaman sekarang nekat banget ya

- s L i K e R s - said...

Busettt di Cijerah, itu dulu tempat mantan pacar daerah Cijerah juga, xixixixi... :D


salam kenal dari - s L i K e R s -

`.¨☆¨geLLy¨☆¨.´ said...

:( kadang sesuatu hal bikin kita g' isa mikir tenang :(

inailahiwaina ilahi rajiun,. moga arwahnya di terima disis_Nya amienn... N di ampuni dosa2nya..
al-fatihah untuk Eva :(

Anonymous said...

kayaknya tuh bunuh diri plus plus. maksudnya penyebabnya kompleks.

Anonymous said...

ko jadi mirip jepang ya suka bunuh diri? bedanya jepang negara maju, indonesia belum maju.

HoneyBUZZin said...

Why? Why? Why? such a young life ended dat way? I don't think it's just school fees and not being punctual here..sometg more serious eh..
Don't wanna guessed, the parents must be vry sad :(

JudithNatalia said...

Penting banget ada komunikasi antara anak,orangtua,guru.Saya sendiri selalu menyempatkan diri berkomunikasi dgn guru anak,saking dekatnya sampai2 sang guru sudah seperti sahabat buat saya hehe :)

Anonymous said...

Tragis banget, seharusnya memang pihak sekolah lebih memperhatikan murid2nya. Evanya juga tidak terbuka. Menurut saya ada masalah lain juga yang membebani Eva, selain masalah biaya sekolah.

TUINK said...

turut berduka cita

Anonymous said...

harusnya dia baca postingan Bang Budi yang kemaren..biar sadar,,,,sayang udah terlambat...

Nina said...

anak jaman sekarang...
gantung diri mana enak..
enak juga makan pizza..
:P

Anonymous said...

aduh...sedih banget....

Nila Septiana said...

turut berduka cita deh

FATAMORGANA said...

sedih...tapi mo gimana lagi? itulah hidup....

Nyante Aza Lae said...

tul lae..klo ngliat kronologi dan hasil investigasi...halaahhh..., jelas tdpt mismomunikasi antara ortu dan anak, antara skolah dan ortu dll.
apakah hanya karena faktor SPP?..mgkn lum tentu..

Anonymous said...

hidup sungguh keras saat ini, tidak hanya bisa bersandar kepada diri sendiri, minta hikmat dan kuasa sang Khalik juga agar kuat bertahan

Unknown said...

Itulah kalo kurangnya Iman dalam diri... segala sesuatunya pasti ada jalan keluarnya .... karena tuhan tidak akan memberi cobaan kepada umatnya melampaui batas dari kemampuan umatnya...

deena said...

hiiyyyy

Anonymous said...

kurang komunikasi..mungkin anak itu mempunyai sifat tertutup

mei ling said...

kek nya lebih dari sekedar 80 ribu dehhh...ada persoalan lain mungkin...

Fatihah Ulya said...

bakal susah tuh ...

lusia said...

Hi Friend,My Blog walking with a smile,hope you'll do the same.thanks.
http://www.businessonlinetips4u.blogspot.com/
http://www.poemstips.blogspot.com/
http://www.onlinebusinesscourse.blogspot.com/

Anonymous said...

Ada hal yang lain yang harus dimiliki generasi sekarang,.. selain intelektual, yaitu mental yang kuat, iman yang kuat sehingga tak terbiasa lari dari kenyataan seperti itu,

Anonymous said...

segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya,... betoel tidaaaak,..!!!

laurencia said...

andai eva blogger
andai eva baca postingan budi yang lalu
...

sedih.com baca postingan ini
sniff

Anonymous said...

Sungguh suatu ironi di negri ini,..
Ironi yang sudah menjadi tradisi,..
Uh,..kapan hal ini akan berhenti,..

ika rahutami said...

tragis ya....
komunikasi sebenarnya tanggungjawab siapa mas?
kadang kita bicara dalam bahasa kita dan bukan bahasa mereka

devianty said...

betul sekali tuh ada yang koment selain intelektual juga mental yang harus kuat,dan dasari hidup dengan agama karena semua agama juga melarang dengan bunuh diri,..be your self...

Ikhsanudin Bin Muhtarmat Khaerun said...

kebanyakan nonton buser sama patroli kali ya...

Ericka Abdullah said...

hmm bang.. aku udah siap-siap nyiapin hati.. (pasti nih bakal lelucon lagi..) ehh ternyata.. sampe tamat.. beritanya seriuss

Turut berduka cita deh bang :(

Anonymous said...

mencermati potonya dulu...koq kayak bukan orang yah

Anonymous said...

Masa iyah karena masalah duit anak2 sekarang mampu mengorbankan diri buat bunuh diri.........kayaknya komunikasi antara orang tua, murid, guru dan teman sekolah perlu diperbaiki.

mungkin juga bisa dari lifestyle jaman skarang yang terlalu menuntut para siswa sekolah buat mengikutinya.....

Anonymous said...

klo menurut saya mestinya pihak sekolah harus proaktif dalam hal memberikan informasi kepada orang tua, mengapa sianak ga masuk lebih satu bulan,jangankan 1 bulan 3 hari sianak ga masuk sekolah harus dikonfirmasikan keorang tuanya itulah bentuk tanggung jawab pihak sekolah.

Andi Telaumbanua said...

sungguh suatu hal yang sangat tragis

arya anindita said...

tetangga gw tuh bangggg!!

seremmm...

budiboy said...

sangat memprihatinkan..

hanya gara2 uang 80 ribu..

sungguh mati konyol. .