CARA MENGENDALIKAN PIKIRAN
Mengapa kita harus mengendalikan pikiran kita?
Coba Anda bayangkan jika kita punya pikiran negatif, kira-kira mood /perasaan kita baik atau buruk? YES, BURUK!
Jika mood kita lagi buruk, kira-kira keputusan yang kita ambil itu baik atau buruk? YES, BURUK!
Jika keputusan yang kita ambil buruk, kira-kira tindakan yang dilakukan baik atau buruk? YES, BURUK!
Jika tindakan buruk, hasilnya kira-kira baik atau buruk? YES, sekali lagi BURUK!
Jika hasilnya buruk maka kita bisa membayangkan nasib kita kira-kira baik atau buruk!
Contoh : Seorang Supervisor Marketing datang telat ke kantor karena paginya habis bertengkar dengan istrinya. Setiba di kantor, dia dimarahi oleh atasannya karena datang terlambat padahal ada briefing penting. Tentu saja supervisor ini moodnya menjadi jelek. Pikirannya tentu saja negatif (dimarahin atasan di depan rekan kerja). Jika dia mempertahankan pikiran dan mood jelek ini sepanjang hari, tentu saja ini akan menular seperti virus ke rekan-rekan lainnya, dia akan uring-uringan dalam mengambil keputusan, bisa saja di membentak bawahannya karena kesalahan sepele, berbicara kasar kepada relasi / mitra bisnis, dstnya sehingga hasil kerja dalam sehari itu menjadi jelek.
Ini karena dia tidak bisa mengendalikan pikirannya yang negatif.
Cara mengendalikan pikiran :
1. Meditasi
Artinya mengambil `saat teduh' untuk merenungkan kembali berkat / hikmat yang dialami / dirasakan sepanjang hari dari saat bangun tidur pagi hingga menjelang tidur malam dan dari saat tidur malam hingga bangun kembali di pagi hari. Dalam tidurpun pikiran kita bekerja. Karenanya, kita perlu untuk menarik hal-hal positif sebelum kita tidur. Salah satunya dengan cara
berdoa dan bersyukur.
Orang bersyukur berarti dia orang yang berkelimpahan (tidak selalu harus materi, bisa kesehatan, keluarga, teman-teman, dll). Sehingga karena kita memikirkan hal-hal yang baik sebelum tidur, tidur kita akan lelap, dan bangun pagi hari dengan energi positif. Jika kita memikirkan hal-hal buruk, kita akan tidur dengan gelisah, akibatnya bisa telat bangun keesokan paginya dan pikiran dipenuhi dengan hal-hal jelek.
`Saat teduh' di pagi hari diperlukan untuk menjaga energi positif kita. Cara yang paling mudah adalah dengan tersenyum (SMILE). Coba Anda bayangkan, ketika bangun pagi : wajah pasangan / anak / orang tua Anda tersenyum kepada Anda. Kira-kira perasaan Anda? Bandingkan - harap benar-benar Anda bayangkan untuk merasakan bedanya – jika muka mereka cemberut / kesal. Anda lebih memilih yang mana? Pilihan Anda menentukan energi Anda pada hari itu. Positif atau Negatif! Setelah tersenyum, mulailah dengan saat teduh 3-5 menit. Bersyukur karena masih bisa bangun dan menghirup udara pagi dalam keadaan positif, bersyukur atas hikmat yang telah diberikan, sedang diberikan, dan yang akan diberikan!
Cobalah cara ini secara konsisten dan kontinyu selama minimal 2 minggu. Lebih lama lebih baik untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Rasakan perbedaannya bagai langit dan bumi. Saya sudah mempraktekkannya, Saya harap Anda juga mempraktekkannya!
2. Afirmasi / penegasan positif
Kita yang menentukan pikiran kita. Apakah kita memilih untuk berpikir yang positif atau yang negatif. Karena pikiran kita selalu dan akan selalu menentukan hidup kita.
Jika kita berpikiran negatif, cari kerja di
Jika kita berpikir bahwa kita susah maka kita menarik hal-hal tersebut mendekat ke dalam diri kita, dengan demikian kita akan lembek terhadap diri sendiri, merasa tidak mampu, merasa lemah, merasa putus asa, dsbnya. Sebaliknya jika kita berpikir yang baik-baik maka kita akan kuat, semangat, merasa mampu, optimis dalam hidup ini. Kita bisa atau kita tidak bisa, keduanya adalah BENAR! Anda yang memutuskan.
Jika kita susah untuk melakukan afirmasi positif ini, bisa dibantu dengan alat bantu seperti musik. Satu yang saya sarankan adalah : Whole Brain Inner Talk yang diciptakan oleh Dr. Eldon Taylor. Musik Inner Talk bekerja pada kedua belah otak sekaligus sesuai dengan fungsi dan sifat masing-masing otak. Untuk otak kiri digunakan pesan affirmasi directive (It's OK to succeed, It's OK to do well) untuk mencegah penolakan. Sedangkan untuk otak kanan digunakan pesan affirmasi directive (I'm good, I'm succeed). Untuk mengetahui lebih
lanjut tentang Inner Talk ini dapat menghubungi saya untuk melakukan presentasi gratis kepada Anda dan tim Anda. Saya juga akan menuliskan lebih lanjut mengenai Inner Talk ini dalam suatu bahasan tersendiri.
Sampai saat itu, tetap bersemangat dan sukses selalu untuk Anda!
Putera Lengkong
Direktur, Motivator, Trainer
http://puteralengkong.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment