Law of Attraction - Hukum Daya Tarik - Hari Pertama

Law of Attraction – Hukum Daya Tarik - Hari Pertama

Marshall Silver dalam bukunya Passion, Profit, & Power mengatakan bahwa 1% orang menguasai 50% uang yang beredar di dunia dan 5% orang menguasai 90% uang yang beredar.

Jika uang yang ada di seluruh dunia ini dibagi rata. Ternyata sebagaimana diramalkan oleh Marshall Silver, dalam 5 tahun sejak semua orang mendapat porsi yang sama dari uang yang dibagi, komposisi tersebut akan kembali ke angka semula yaitu : 1% orang menguasai 50% uang yang beredar dan 5% orang menguasai 90% uang yang beredar di dunia.

Mengapa demikian? Apakah karena Tuhan yang menentukan hal tersebut alias `nasib dari sono-nya' ataukah ada faktor lainnya?

Ternyata menurut Jack Canfield - pengarang, guru, pembimbing hidup, pembicara motivasi - orang-orang tersebut bisa mencapai komposisi demikian karena mereka tahu suatu RAHASIA dan mereka tahu cara untuk mengaplikasikannya.
Bob Proctor - filsuf, pengarang, pembimbing pribadi - mengemukakan bahwa kita semua bekerja dengan satu daya yang tak terhingga. Hukum alam semesta ini begitu tepat dan universal, contoh : apel di Indonesia, di Amerika, di Inggris, di China, ketika jatuh dari pohonnya maka dia akan menuju ke pusat gravitasi bumi (bukan misalkan ketika di Indonesia, apel tersebut mengambang dan ketika di China, apel tersebut jatuh ke atas, dsb nya).

Rahasia tersebut adalah DAYA TARIK. Apapun yang terjadi dalam hidup kita ditarik oleh pikiran kita ke dalam hidup kita.

John Assaraf - wiraswastawan, ahli pengolah keuangan - menggambarkan hukum daya tarik tersebut sebagai sebuah magnet dan magnet akan menarik sesuatu ke arahnya.
Bob Doyle - pengarang, spesialis hukum tarik menarik - mengatakan bahwa kemiripan akan menarik kemiripan. Jadi ketika kita memikirkan sesuatu, kita akan menarik pikiran-pikiran serupa ke diri kita.

Contoh : seorang salesman mengeluh akan susahnya mencari order, susahnya mendapatkan bonus, susahnya naik jabatan, dll kepada rekan salesman lainnya. Berarti dia menarik pikiran `susah' tersebut ke dirinya. Pernah Anda amati, biasanya yang terjadi adalah salesman-salesman lainnya turut menimpali atau menambahkan atau mengompori hal-hal `susah' tersebut sehingga energi `susah' menyebar dari satu orang ke orang lainnya dan memperkuat pikiran `susah' dalam diri salesman pertama tersebut karena dia menarik pikiran `susah' ke dalam dirinya.

Intinya apa yang berlangsung dalam pikiran Anda, Anda menariknya ke dalam diri Anda – Bob Proctor
Contoh : Kita berpikir kita bisa atau kita tidak bisa, kedua-duanya adalah benar. Jika kita berpikir kita bisa maka kita pasti bisa. Tetapi jika kita berpikir kita tidak bisa maka memang betul kita tidak bisa.
"Mengapa tidak semua orang hidup dalam impiannya?" Jawabannya adalah karena : kita seringkali memikirkan apa yang tidak kita mau lebih sering dan lebih kuat daripada apa yang kita mau.
Contoh : seorang salesman mau membeli mobil 1000 cc karena sehari-hari dia menggunakan motor 110 cc. Dia berpikir bahwa dengan mempunyai mobil, dia akan bisa mengajak anak dan istrinya berjalan-jalan ke luar kota, dia akan dihargai oleh rekannya sesama salesman, dia akan dipandang oleh mertuanya, dll. Tetapi ketika, sudah 3 bulan order belum dapat, bonus tidak keluar, atasan marah-marah, dsb nya dia mulai kendor. Akhirnya setelah 6 bulan dengan pikirannya yang mulai pesimis akhirnya dia menarik "bukan mobil 1000 cc" tapi hanya motor 125 cc. Itu karena dia tidak benar-benar memikirkan dan `menarik' mobil 1000 cc tersebut.

Banyak orang, ketika mengetahui prinsip Daya Tarik ini, mereka mulai ketakutan terhadap semua pikiran negatif yang mereka punya. Mereka harus sadar bahwa terbukti secara ilmiah : Pikiran/ Afirmasi positif ratusan kali lebih kuat daripada pikiran negatif – Michael Bernard Beckwith - visioner, pendiri agape international spiritual center
Untungnya apa yang kita pikirkan tidak seketika itu terjadi – Lisa Nichols – pengarang, penasihat pemberdayaan pribadi. Tetapi ada jeda waktu. Jeda waktu ini berfungsi untuk mengatur ulang apa yang kita pikirkan sehingga kita bisa membuat pilihan baru. Bayangkan jika kita memikirkan ada perampok di rumah kita dan tiba-tiba perampok tersebut langsung muncul. Jeda waktu membuat kita menjadi lebih waspada dalam mengatur sistem keamanan di rumah kita, misal memasang gembok, menyalakan lampu taman, ikut siskamling, dll.
Selanjutnya kita akan membahas bagaimana cara mengendalikan PIKIRAN kita, bagaimana cara mengendalikan PERASAAN kita, bagaimana cara merubah PERASAAN kita, bagaimana cara menggunakan RAHASIA ini, dan bagaimana cara untuk mempercepat PROSES ini.

Sampai saat itu, tetap bersemangat dan sukses selalu untuk Anda!
Putera Lengkong
Direktur, Motivator, Trainer

http://puteralengkong.blogspot.com

0 komentar: