"Getaran gempa tidak membunuh. Kita mengerti yang membunuh adalah bangunan yang runtuh akibat tidak tahan gempa atau fondasinya jelek. Hal lain karena terjadinya kebakaran akibat "short-circuit" aliran listrik atau lainnya. Korban juga terjadi karena tertimbun longsor yang menimpa bangunan. Jatuhnya korban karena gempa bumi sebetulnya lebih karena sikap dan ulah manusia daripada alam". Hal ini diungkapkan oleh Danny Hilman Natawijaya - pakar Geologi dari LIPI - berkaitan dengan gempa di Padang dan misteri Mentawai megathrust.

Mentawai megathrust adalah satu daerah di wilayah Sumatera yang merupakan sumber gempa paling besar yang terdapat pada batas lempeng (zona subduksi) di bawah Mentawai (Siberut-Sipora-Pagai). Di zona subduksi ini, kekuatan gempa maksimumnya lebih dari 8 skala Richter (SR), bahkan sampai 9,3 SR, dengan periode ulang (siklus gempa) yang lebih panjang, hingga ratusan tahun.

Beberapa kejadian gempa yang terjadi di Sumatera, seperti yang baru saja terjadi di Padang (7,6 SR), lokasinya persis di pinggir timur megathrust. Lalu gempa yang terjadi di Nias tahun 2005 (8,7 SR), memecahkan segmen megathrust persis di utara Mentawai megathrust. Gempa Bengkulu tahun 2007 (8,4 SR dan 7,9 SR) memecahkan segment megathrust persis di selatan Mentawai megathrust. Rentetan gempa 7 SR yang terjadi Februari 2008 dan Agustus 2009, juga di sekitar 'inti' Mentawai megathrust. Sejauh ini Mentawai megathrust selalu dilewati. Ini misteri alam. Padahal diprediksi sumber gempa di Mentawai megathrust ini sudah pada akhir siklus, dan siap meledak setiap saat dengan kekuatan bisa mencapai 8,8 sampai 8,9 skala Richter, kalau tekanan tektoniknya dilepaskan sekaligus.

Jika saja gempa Padang dengan kekuatan 7,6 skala Richter telah memporak porandakan kota Padang dan kota disekitarnya serta telah 'memakan' sedemikian banyak korban jiwa, maka kita dapat dibayangkan akibat yang terjadi bila nanti satu saat sumber gempa di Mentawai megathrust ini meledak. Apakah akan ada tsunami mahadahsyat yang lebih besar dibandingkan tsunami yang pernah terjadi di Aceh? Akankah Mentawai bergeser dari tempatnya berada saat ini?

Patut juga dicatat bahwa setelah gempa di Padang yang terjadi tanggal 30 September 2009, maka hari Kamis (1 Oktober 2009) juga terjadi gempa di Sungai Penuh - sekitar 160 km dari Padang - dengan kekuatan 7,0 skala Richter. Gempa di Sungai Penuh berada di daratan, yaitu di Patahan Sumatera yang membentang sepanjang utara-selatan Pulau Sumatera, yang membelah kawasan Bukit Barisan (di darat).

Gempa demi gempa akan terus terjadi, karena alam sedang mencari keseimbangannya sendiri. Alam tidak dapat disalahkan. Siap tidak siap, Mentawai megathrust akan meledak, dengan kekuatan serta efek yang ditimbulkan jauh lebih besar dari gempa di Padang.

Sumber: Kompas | Gambar: mentawaisyndicate.com/

25 komentar:

Cebong Ipiet said...

Alam ga bisa disalahkan tapi bukan berarti pula kita pasrah pada keadaan. jadi
1.Isi hidup dg kebaikan karena maut ga tau kapan datang (weh kalo ini mah ada ga ada gempa ya emang harus)
2.sepenuhnya setuju dg pendapat pak danny
3.demi kemanusiaan plis deh ga usah ngait ngaitin bencana dg kepemimpinan :D lucu aja kalo ada yg bilang terjadi gempa karena presidennya A presidennya B, kritik penanganan gempa si wajar, tapi kalo opini ga jelas gitu, konyol aja

halo om suwe ra mampir kekekkeke soale kecanthol pesbuk

Herman said...

Saya turut berduka cita atas musibah yang terjadi di sumatera barat ini.
Semoga para korban diberi ketabahan oleh Tuhan yang maha kuasa.

Selain itu saya harap agar bantuan cepat sampai dan segera disalurkan kepada korban gempa.

lina@happy family said...

Kita harus waspada dengan Mentawai megathrust; bukannya menakut2i ya kan Bang; tapi ini kenyataan yang bisa terjadi. Sosialisasi dan antisipasi harus segera dilakukan...

Sudinotakim said...

Benar sekali bang...alam tidak bisa disalahkan..kita yg mesti waspada selalu...

Zippy said...

Alam lagi bergejolak, ia sedang marah ama kita karena selalu serakah.
Hmm, tadi di Manokwari - Papua juga gempa bang, 5.6 SR.
Tapi di Jayapura syukur gak kena imbas'x...

Yudie said...

Kita tidak bisa melawan kekuatan alam. Yang bisa kita lakukan adalah mempelajari dan mengantisipasi jika gempa yang super dahsyat datang, sehingga tidak terlalu banyak memakan korban.

Turut berduka yang dalam dan prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Sumatera Barat dan sekitarnya.

secangkir teh dan sekerat roti said...

ada satu hal yang perlu di perhatikan...

MENGAPA PENDUDUK JEPANG TIDAK MENINGGALKAN NEGARANYA, PADAHAL MEREKA TAHU, GEMPA MENJADI MAKANAN POKOK DISANA?

indra putu achyar said...

Halluuuu kang budiawan....
apakhabarnya nie.... :D

nathalia cornelis said...

turut berduka cita atas bencana yang menimpa saudara-saudaraku di Sumatra Barat. jangan salahkan alam atas apa yang terjadi tetapi mari kita koreksi diri ke depan apa yang mesti kita perbuat untuk meminimalkan resiko. Bila ketentuan bangunan telah ditetapkan jangan dikorup dengan mengirit bahan dan mengambil untuk keuntungan diri sendiri. Ulah manusialah yang menimbulkan bencana

come n share said...

kalau masalah gempa ini..wah teringat lagunya ebiet aja lae.."mungkin Tuhan mulai bosan.." infonya lae ini sangat mantap bah horas)3x...

Ocim said...

wah ternyata di sumatera yak yg paling besar itu, harap berhati-hati aja

erica az's blog said...

turut berduka cita,,, atas kejadian gempa di sumatra barat sob,,,

pengenpintar said...

kekuatan alam yang tersembunyi
ygn siap meledak kpn aja
semoga kita dijauhkan dari segala musibah

Rossbaru said...

Bagus banget informasinya, nambah2 pengetahuan, mudah2an keseimbangan itu bisa tercapai tanpa menimbulkan bencana yang dahsyat. Jika Tuhan menghendaki apapun bisa terjadi....

Blog Bisnisku said...

ngga kebayang dech apa yang akan terjadi kalau tekanan yang sedemikian besar di keluarkan sekaligus.....

TRIMATRA said...

absen dulu...sudah lama ga kesini , jadi lupa jalan kembalinya...

sheila said...

some country are more subject to heartquake it's terrible and some poor country or some bad constructor don't adeguate buildings...in italy it's so too sadly

xander said...

mantap nihh post nya bang
dapat dari mana yahh

indmaxo said...

mantaaaaaapppp-maaaantaaaaaaaaaapppppp...
sungguh rangking yg bagus nich.....
sukses selalu bos,,,jng lupa mampir n give klik bt iklan ads nya za/......

Wisata Riau said...

tobat...tobat.............tobat.........

Wisata Riau said...

tobat...tobat.............tobat.........

si hot said...

good info sob
sukses dah wat lu sob

Sam D. said...

I may not understand your language but I bet your post is great. hi visiting you again. have a great days ahead

Vivi Renissa said...

Jika alam sedang mencari keseimbangannya, mudah2an manusia bisa siap siaga saat bencana datang, sehingga tdk menimbulkan banyak korban jiwa

agus triyono said...

bener-bener indonesia sedang dilanda bencana..

kita tetap harus menyikapinya dengan positif ..


Salam kenal,

Luthfi Fuadi Majid