Sukses Berinvestasi Ala Warren Buffet (1-5)

Sukses Berinvestasi Ala Warren Buffet (1-5)

1.  PILIHLAH KESEDERHANAAN BUKAN KOMPLEKSITAS

Banyak orang percaya bahwa berinvestasi di pasar modal itu rumit, misterius dan penuh resiko, sehingga hanya mereka yang berpengetahuan dan berpendidikan tinggilah yang mampu melakukannya. Seringkali mereka jadi tergantung pada rumus-rumus matematika rumit, program komputer yang canggih, grafik dan analisa teknikal yang sulit. Warren Buffet telah menunjukkan bahwa semua hal itu hanyalah mitos. Prinsipnya dalam memilih suatu saham amat sederhana, yaitu pilihlah saham dari perusahaan yang bisnisnya solid, mudah dipahami, telah bertahan lama dan terbukti menguntungkan. Ia tidak pernah berinvestasi pada bisnis yang tidak ia pahami. Misalnya perusahaan dotcom atau hitech, akan dihindarinya. Prinsipnya adalah cari perusahaan yang bagus fundamentalnya, dikelola oleh tim yang solid dan jujur, serta harga sahamnya dibawah harga seharusnya.

2.  PUTUSKAN SENDIRI INVESTASI ANDA

Waren yakin bahwa tiap orang bisa sukses berinvestasi tanpa bantuan pialang, pakar pasar modal dsb. Alasannya, investor atau pakar professional ingin menumbuhkan anggapan bahwa berinvestasi di pasar modal terlalu rumit bagi kebanyakan orang, karena ini berarti bagus bagi bisnis mereka. Berapa banyak kita dengar bawa seseorang yang mempercayakan uang pensiun atau tabungannya yang menyusut banyak gara-gara dipercayakan kepada pialang atau manajer investasi yang bertransaksi sebanyak-banyaknya pada saham yang salah untuk mengejar komisi?

Cuma diperlukan sedikit pengetahuan akuntansi dan pasar keuangan untuk bisa menemukan saham yang dalam istilah Buffett  ”mencari selembar uang Dollar yang dijual seharga 40 sen“. Hal ini berarti tiap orang perlu fokus pada investasi nilai, tanpa harus tergantung pada orang lain. Mulailah dengan banyak membaca jurnal dan laporan keuangan dalam majalah atau surat kabar.

3  PERTAHANKAN TEMPERAMEN YANG TEPAT

Apa yang akan Anda lakukan ketika perusahaan yang sahamnya Anda pegang sedang dalam masa yang buruk? Akibat perubahan peraturan pemerintah misalnya. Coba lihat saham TLKM atau ISAT yang dapat mewakili situasi ini. Dikoran-koran tertulis rekomendasi “jual” atau hindari dulu saham ini. Reaksi dan respon Anda terhadap perkembangan-perkembangan ini memainkan peranan yang sangat besar dalam menentukan kesuksesan investasi Anda.  Investor yang bijak akan tetap tenang dalam menghadapi peristiwa-peristiwa negative.

Buffett sama sekali tidak menjual saham Washington Post yang di miliki, ketika masa resesi Amerika tahun 1960, melewati masa perang, sampai akhirnya sekarang saham Wasington Post telah naik harga beribu-ribu persen dari harga semula.  Sarannya di sini adalah beli dan pertahankan saham–saham dari perusahaan yang hebat, dan pertahankanlah bertahun-tahun. Tutup mata telinga dari berita, rumor dan analisa negative tentang saham ini.

4.  BERSABARLAH

Berpikirlah untuk 10 tahun mendatang dan bukan untuk 10 menit ke depan. Saran Buffett, jika Anda tidak siap memegang suatu saham untuk satu dekade, lebih baik jangan pernah membeli saham tersebut. Bayangkanlah seolah-olah Anda membeli saham, dan keesokan harinya bursa akan tutup selama lima tahun.  Perlu diingat bahwa beberapa pasar benar-benar bermusuhan dengan orang yang suka keluar masuk, dan cukup ramah terhadap mereka yang membeli dan mempertahankan. Hal ini dikarenakan keluar masuk, selain akan meningkatkan biaya transaksi seperti broker fee dan VAT, juga mereka seringkali kehilangan moment ketika harga saham naik secara besar-besaran, akibat “peluru-nya  nyangkut” karena sudah keburu dibelikan saham lain dan nilainya makin lama makin kecil karena kebanyakan Cut Loss.

5.  BELILAH BISNIS, BUKAN SAHAM

Menurut Buffett, salah satu faktor penting dalam sukses berinvestasi adalah mengingatkan diri Anda bahwa Anda sedang membeli sebagian andil dari bisnis yang benar-benar ada. Lembaran saham itu sendiri sebenarnya tidak ada artinya. Sebab saham hanyalah representasi dari perusahaan. Yang harus Anda pikirkan ketika terjun membeli saham sebuah perusahaan bukanlah grafik analisa teknikal, berita Bloomberg atau table dan grafik di Wall Street. Yang Anda harus pikirkan adalah “nilai” dan kinerja di balik sebuah bisnis.  Buffett selalu mempertimbangkan 4 hal sebelum memutuskan untuk membeli saham , yaitu :

-          Bisnis yang dia dapat mengerti

-          Perusahaan dengan prospek jangka panjang yang menguntungkan

-          Manajemen yang jujur dan kompeten

-          Harga (saham) nya sangat menarik

Dapat disimpulkan disini bahwa; Membeli saham adalah bagian dari bisnis. Karena itu jangan membeli saham karena pergerakan harganya, dan lakukan analisa fundamental sebelum membeli saham apapun.

1 komentar:

Rumah Islami said...

artikelnya menarik sekali bang...dan sangat mengena!

memang kl saham jgn bermain jangka pendek ya...long term investment