Sukses Berinvestasi
6. CARILAH PERUSAHAAN YANG MENONJOL DIANTARA INDUSTRI
Waren selalu ingin mencari dan membeli bisnis yang langgeng, yang mendominasi pasarnya, sehingga lebih menjamin kesuksesannya, dimana produk tersebut diperlukan orang banyak, tidak membutuhkan modal yang berlebihan, tidak banyak barang pengganti yang sejenis dan tidak banyak terpengaruh oleh regulasi harga. Namun tentu saja semua itu dieksekusi sambil menunggu sampai harga saham perusahaan tersebut dianggap wajar. Disarankan agar Anda membuat daftar saham-saham yang Anda incar, lalu lakukan monitoring harganya sesering mungkin, sampai harganya mencapai harga yang Anda anggap bagus dan wajar, lalu….hap..!!! Sang serigalapun mendapat mangsa empuk.
7. BELI PERUSAHAAN BERTEKNOLOGI RENDAH, BUKAN BERTEKNOLOGI TINGGI
Waren amat menjauhi saham-saham perusahaan berteknologi tinggi dan saham perusahaan internet, karena perubahan teknologi yang makin cepat membuat perusahaan sejenis ini mudah tertinggal zaman dan tertinggal pesaing yang mengakibatkan ambruknya bisnis. Ia lebih memilih saham dari perusahaan bata, perusahaan cat, karpet dan perusahaan mebel yang memiliki bisnis yang mudah dimengerti dan arus kas yang mudah diprediksi. Perusahaan semacam itu bisa bertahan sampai 100 tahun lagi, karena menghasilkan produk yang bisa dikatakan tidak mudah ketinggalan zaman. Kejatuhan banyak perusahaan dotcom seperti Etoys.com, Pets.com, RX.Com, World.com dsb memperkuat alibi Waren. Bagaimana menurut Anda dengan Microsoft , Yahoo dan Google? Nasehat Buffett; jangan tergoda dengan transaksi yang menawarkan kekayaan secara cepat, yang melibatkan perusahaan yang relatif rumit (misalnya perusahaan berteknologi tinggi), perusahaan semacam ini sulit diprediksi dalam jangka panjang. Hindarilah bisnis dalam industri yang terus berubah, dan berinvestasilah pada bisnis-bisnis generasi “ perekonomian lama”. Dan terakhir, ingatlah bahwa perlu waktu puluhan tahun bagi perusahaan untuk menjadi besar.
8. KONSENTRASIKAN INVESTASI SAHAM ANDA
Hampir semua ahli menyarankan untuk melakukan diversifikasi, yaitu memiliki banyak saham dari banyak perusahaan agar jika saham tertentu jatuh, tidak akan menghancurkan seluruh potofolio yang Anda miliki, namun Buffett berpendapat lain. Jika Anda telah menemukan saham yang tepat, mengapa harus membeli sedikit? Begitu katanya. Beli 5 sampai 10 saham yang bagus dengan harga yang bagus, dan belilah sebanyak Anda mampu. Disini ia memberi contoh ketika membeli $ 144 juta untuk saham Petro China - perusahaan minyak China. Tanpa diduga, sekarang sahamnya bernilai $ 1,2 milyar. Menurutnya, seseorang cukup meng-investasikan seluruh hartanya pada 3 perusahaan yang baik (dengan harga beli yang baik tentunya), secara jangka panjang, maka bisa dipastikan ia bakal kaya raya. Ini juga dicontohkan Buffett dengan memiliki 474.998 lembar saham satu perusahaan, Berhshire Hathaway yang dipegangnya selama puluhan tahun. Sekarang harga perlembar saham tadi adalah $138.000 PER LEMBAR. Silahkan hitung sendiri berapa hartanya dari saham 1 perusahaan saja. Itulah kenapa Waren Buffett sekarang menjadi orang terkaya no. 3 sejagat..
9. TERAPKAN KETIDAKAKTIFAN BUKAN HYPERAKTIVITAS
Energi yang dikeluarkan bursa saham betul-betul luar biasa. Di IHSG, 3 – 7 triliun Rupiah berputar setiap hari. Apalagi dalam keadaan extreme bullish atau bearish. Dimana suasana yang hangar bingar ini amat menulari para pemain saham. Banyak dari lembaga keuangan dan reksadana yang bertindak tanpa kontrol, mengubah portofolio mereka setiap hari. Jika para Manager Investasi yang notabene melek dunia saham dan paham berbagai analisa fundamental dan teknikal saja bisa ikut tertular virus trading saham, apalagi kita yang awam? Buffett menyatakan, “ketidakaktifan adalah perilaku yang cerdas” . Sebab, menurutnya, investor sejati dapat menghasilkan uang, walaupun ia sedang tidur. Hal ini dibuktikannya dengan tetap memegang saham Coca Cola sejak tahun 1994, American Express sejak tahun 1998, dan Washington Post sejak tahun 1973, TANPA DITRADINGKAN LAGI. Benar-benar suatu pola yang tidak disukai para trader. Ia mempunyai alasan bahwa trading terlalu sering bisa merugikan akibat sulitnya mengontrol diri, juga timbulnya biaya-biaya trading yang tidak kita sadari, seperti fee beli, fee jual, pajak, dsb..dsb, yang ujung-ujungnya mengurangi keuntungan kita.
10. JANGAN MELIHAT TICKER
Saya pribadi selalu melakukan “sarapan“ dengan memantau harga terakhir bursa–bursa regional, sebelum jam bursa mulai. Ketika jam perdagangan dimulai, tiap 5 – 10 menit, pasti mata melihat ke komputer memantau pergerakan harga saham andalan saya. Apakah hal ini juga dilakukan oleh Waren selaku investor kelas paus? Jawabnya adalah TIDAK. Jadi bagaimana cara dia memantau pergerakan harga sahamnya? IA TIDAK PERNAH MELAKUKANNYA. Komputernya lebih banyak digunakan untuk main Bridge daripada memantau harga saham. Menurutnya, kita tidak perlu menggubris pergerakan harga saham untuk jangka pendek jika kita telah memilih perusahaan yang tepat. Jika kita telah memiliki saham dalam bisnis yang hebat, jangka pendek tidak terlalu penting. Bagaimana seandainya harga sahamnya yang tidak pernah dipantau, tiba-tiba terjun bebas akibat bursa crash diterjang badai resesi? Gampang. Itulah saat yang tepat untuk nambah lagi porsi sahamnya, karena harganya jadi lebih murah. Menurutnya, daripada waktu Anda dihabiskan memelototi pergerakan harga saham yang bikin jantung ber-”aerobic“, lebih baik fokus memantau kinerja bisnis perusahaan tersebut, yang meliputi manajemen, arus kas, pendapatan dll. Warren Buffett tidak pernah tahu berapa harga jual saham Berkshire Hathaway perusahaannya sekarang atau berapa harga jualnya besok. Ia hanya peduli pada harga jual satu dekade kedepan yang akan menggambarkan nilai sejati perusahaannya.
0 komentar:
Post a Comment