Departemen Petahanan Amerika Serikat mengaku resah dengan kecanggihan teknologi Google Maps. Pasalnya, teknologi tersebut mampu merekam dan mengalisis markas-markas militernya di Pentagon. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah mereka melihat gambar-gambar tiga dimensi markas militer Fort Sam Houston yang sangat detil disuguhkan Google Maps. Pihak Pentagon mengatakan bahwa foto-foto yang diambil dengan teknologi Street View tersebut, dengan sudut pandang 360 derajat, berpotensi menambah keamanan.
“Gambar-gambar yang ditemukan memiliki sudut pandang 360 derajat pada area-area di sekitarnya, termasuk titik-titik akses control, penghalang, kantor, fasilitas, dan area komunitas,” jelas juru bicara Departemen Pertahanan America Serikat.
Kepala Militer Angkatan Darat Amerika Gene Renuart juga dilaporkan telah menghubungi pihak Google dan meminta agar segera menghapus konten gambar-gambar peta virtual online tersebut. Pihaknya juga melarang keras Google untuk memfilmkan dan mempublikasikannya kepada publik dengan alasan keamanan, terutama menghindari ancaman teroris yang akan sangat diuntungkan dengan panduan Google Maps tersebut.
Juru Bicara Google, Larry Yu membenarkan bahwa pihak Google telah dihubungi Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Pihak Pentagon memberikan perhatian khusus berkenaan hal ini, dan meminta tim Google untuk segera menghapus gambar virtual tersebut.
“Permintaan untuk mengakses markas militer tidak ada dalam polis perusahaan kami. Akan tetapi, dalam kasus ini sang pengemudi mobil, dengan kamera di atas mobilnya – cara Google mengambil gambar untuk Street View – mendapatkan izin masuk ke tempat tersebut.
0 komentar:
Post a Comment