Menyingkap Rahasia Alam
Sebuah buku tipis kecil yang ditulis secara bersahaja, namun penuh dengan keyakinan, telah menempatkan Rhonda Byrne (50), penulisnya, sebagai salah satu dari 100 orang paling berpengaruh versi majalah "Time" (14 Mei 2007). Setidaknya untuk daftar tahunan sekarang ini.
Sementara bukunya sendiri, The Secret (Atria Books, Beyond Words Publishing, November 2006, dan dialihbahasakan oleh Gramedia Pustaka Utama, 2007) masuk dalam daftar buku laris New York Times, US Today, dan Publisher’s Weekly. Konon, buku itu sudah terjual 5 juta eksemplar dalam tempo kurang dari satu tahun, sementara DVD-nya sebanyak 2 juta keping. Sungguh sebuah sukses yang fenomenal. Apa sebenarnya makna yang ingin ditawarkan buku ini?
Tampaknya Rhonda Byrne ingin mengungkapkan penemuan Rahasia Besar yang membuat dirinya yang semula depresif, terpuruk, dapat bangkit kembali untuk percaya diri dan berhasil! Ia adalah wanita produser film TV Australia yang mengalami keambrukan jiwa pada tahun 2004. Mula-mula ayahnya meninggal dunia dan ibunya sendiri sudah bosan melanjutkan hidup. Sementara itu, terjadi pula perpecahan dengan kerabat kerjanya, mengarah pada kebangkrutan perusahaan di depan mata.
Dalam keadaan amat tertekan ini tiba-tiba muncul Hailey (24), putrinya, yang memberikan fotokopi buku The Science of Getting Rich karangan Wallace Wattles (1910). Rhonda Byrne terpukau oleh isi buku tersebut yang kemudian berhasil "membalik" arah kehidupan. Dan ia mulai melakukan pendalaman dan pencarian ke sumber-sumber referensi lainnya, di antaranya dari Robert Collier (penulis The Secret of the Ages), Hale Dwoskin yang terkenal dengan "Metode Sedona", Jack Canfield dengan serial Chicken Soup for The Soul-nya, Joe Vitale yang seorang ahli metafisika plus pemasaran, Bob Proctor, Bob Doyle, dan banyak lagi.
Semuanya adalah motivator yang suka bicara dan menulis. Dan lahirlah buku The Secret yang sebenarnya adalah kompendium sekaligus ramuan dari sejumlah ajaran di bidang "peningkatan diri" (self improvement). Hanya buku ini, suka atau tidak suka, karena mampu melampaui penjualan sejumlah buku lain yang lebih "bermutu", pasti ada sesuatu yang unik dengannya.
Menakjubkan
Menurut penuturan Rhonda Byrne, ia dan sejumlah orang telah terselamatkan berkat amalan The Secret. Apa sesungguhnya yang disebut The Secret atau Sang Rahasia itu? Ternyata dia adalah Hukum Tarik-menarik (The Law of Attraction/LOA). Orang-orang besar dalam sejarah, seperti Socrates, Plato, Pythagoras, Leonardo da Vinci, Goethe, Beethoven, Lincoln, Edison, dan Einstein secara sadar atau tidak, menurut dia, telah mengenal dan mengamalkan Sang Rahasia. "Hukum Tarik-Menarik ini baginya adalah hukum yang paling kuat di jagat raya. Atau dalam kata-kata Charles Haanel, Hukum Tarik-Menarik adalah "hukum terbesar dan terpasti tempat seluruh sistem penciptaan bergantung".
Secara mudahnya, penulis menguraikan bahwa Anda adalah magnet yang paling kuat di alam semesta. Dan daya magnetis yang tak terbayangkan itu dipancarkan melalui pikiran-pikiran. Pikiran itu adalah barang hidup yang memiliki frekuensi, yang bergetar. Seperti magnet, pikiran itu menarik semua hal yang berfrekuensi sama. Jika yang dipancarkan oleh menara suar dalam diri kita terus-menerus pikiran buruk, maka yang tertarik adalah pikiran dan kejadian buruk.
Dan demikian pula sebaliknya dengan pikiran baik. "Like Attracts Like" , yang serupa saling tarik-menarik. Diyakini, pikiran itu dapat mewujud menjadi materi, kenyataan. Sebab, pikiran adalah sejenis energi seperti halnya benda-benda lainnya. Sementara energi sendiri dapat berubah bentuk menjadi benda padat atau materi halus.
Dengan demikian, realitas diri kita akan diciptakan oleh pikiran-pikiran. Dalam sehari ada sekitar 60.000 pikiran di benak kita yang dapat saling mendorong, saling membantu, tetapi juga saling bertentangan atau membatalkan. Hukum Tarik-Menarik bersikap netral, sebab itu menurut penulisnya, untuk kesuksesan hidup yang harus pegang kendali adalah pikiran-pikiran yang bagus, yang positif, yang luhur.
Sebenarnya apa yang diutarakan oleh Rhonda Byrne bukan hal yang baru. Ia berbicara mengenai power of the mind (kekuatan mental) dan mind over matter (pikiran mengatasi materi) seperti yang tertuang dalam isi ribuan buku sebelumnya. Mungkin kelebihan The Secret adalah dalam hal menyederhanakan soal-soal yang rumit menjadi bersahaja hingga mudah dicerna dan dipahami kaum awam.
Rhonda sendiri mengakui bahwa ajaran Hukum Tarik-Menarik itu sudah ada sejak 3.000 SM, namun yang menguasai dan mengamalkannya hanya segelintir orang. Ia ingin membuat banyak orang bahagia, dan karena itu menyebarkannya secara luas kepada
Cara menggunakan rahasia
Langkah pertama adalah meminta. Berikanlah tugas kepada alam semesta. Alam semesta akan merespons keinginan-keinginan itu. (Mestakung = Alam Semesta Mendukung). Syaratnya, Anda hanya perlu mengetahui dengan jelas apa yang diinginkan. Jika syarat itu tidak jelas, tidak fokus, dan penuh pertentangan, maka frekuensi yang dikirim menjadi campur aduk dan Hukum Tarik-Menarik menjadi kebingungan dan tidak dapat membantu.
Langkah kedua adalah percaya. Pada saat meminta, kita harus percaya dan tahu bahwa keinginan itu sudah menjadi realitas di alam tak kasatmata. Sebenarnya saat itu seluruh semesta sedang bergerak untuk merealisasikannya dalam realitas kasatmata. Sebab itu kita harus bertindak, bicara, dan berpikir, seakan-akan kita telah menerimanya sekarang juga. Keragu-raguan dapat membatalkan seluruh proses yang tengah berlangsung.
Langkah terakhir adalah menerima. Setelah meminta dan kemudian percaya sudah memperolehnya, maka yang harus dilakukan adalah menerimanya dengan perasaan baik (feeling good). Perasaan dan pikiran harus saling menggenapi dan bergerak sejalan. Perasaan cinta adalah frekuensi tertinggi dan terkuat, karena itu pikiran yang dirasuki cinta kasih akan membentuk kekuatan tak terkalahkan. Hukum Tarik-Menarik kerap pula disebut sebagai Hukum Cinta.
Dengan tiga langkahnya itu sebenarnya Rhonda Byrne telah bergerak lebih jauh dari sekadar memberi motivasi, membangun kekuatan pikiran, dan beranjak masuk ke dunia spiritualitas. Alam semesta baginya adalah sesuatu yang responsif, berperasaan, ramah, dan berkelimpahan.
Pertanyaan: Apa saja yang dapat diperbuat dengan Hukum Tarik-Menarik? Lewat tiga langkah penciptaan dan proses penuh daya dari rasa bersyukur, kekuatan visualisasi, dan daya tindakan, hukum ini dapat diterapkan dan merambah ke berbagai wilayah kehidupan.
Menyederhanakan persoalan
Begitu The Secret terbit di Amerika, buku ini langsung "meledak" menjadi buku terlaris. Muncul pembicaraan yang ramai, reaksi pro-kontra, dan polemik berkepanjangan. Salah satunya muncul dari Jerry Adler, editor Newsweek, yang menyindir proses penciptaan tiga langkah: meminta-percaya-menerima sebagai sesuatu yang gelo, tidak masuk akal. Bayangkan saya duduk khusyuk hening minta dengan penuh kepercayaan dan dengan penuh perasaan baik (feeling good) sebuah mobil BMW. Akankah alam semesta segera mengirim BMW itu ke garasi saya?
Sebagai kebalikannya, Oprah Winfrey membela dengan mengatakan bahwa seumur hidupnya ia telah mengamalkan ajaran The Secret tersebut tanpa ia menyadarinya. Dan kini ia menjadi presenter yang sukses, kaya, serta digemari.
Hemat saya, kubu-kubu yang berseteru masing-masing telah melakukan over simplifikasi, terlalu menyederhanakan persoalan. Sebetulnya dalam The Secret, selain proses tiga langkah sederhana itu juga disebut perlunya memberdayakan tindakan (action). Hanya tindakan di sini diutarakan secara sumir, sepintas lalu, memberi kesan seakan-akan do (berbuat) itu bukan bagian sentral untuk pencapaian tujuan.
Sebaliknya, ada pihak-pihak yang terlalu menekankan labora (bekerja). Sukses harus direbut dengan kerja penuh jungkir balik, keringat asin bercucuran, dan bunyi perut keroncongan. Sisi ora (doa) yang meminta, yang percaya, dan yang menerima menjadi terabaikan. Orang hanya berorientasi pada ikhtiar, bertumpu pada kemampuan diri sendiri, sementara kekuatan Yang Maha Tinggi tidak diseru. Sementara The Secret sendiri mungkin terlalu menekankan pada segi "berseru dan percaya".
Dalam keadaan begini saya jadi ingat akan ajaran yang menganjurkan kebersatuan antara laku "meditasi" dan aksi "bekerja", antara "berseru" dan "berbuat". Tak perlu ada pemilahan dan pemisahan antara keduanya. Mungkin inilah Rahasia Alam dari Ora et Labora yang dilakukan tidak secara sendiri-sendiri, melainkan secara serentak.
Indra Gunawan, Praktisi Manajemen Holistik
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0709/09/Buku/3828920.htm
0 komentar:
Post a Comment