Konvoi Moge Indonesia tidak sama dengan Hells Angels kan?

moge2

Menurut Suripno - Direktur Keselamatan Transportasi Darat Dephub - konvoi tidak perlu dikawal kepolisian. "Konvoi boleh tapi tidak perlu dikawal, hal ini sesuai dengan UU No 14/1992 tentang LLAJ. Suripno menambahkan, konvoi yang berhak dikawal polisi yakni ambulans, mobil pemadam kebakaran, mobil jenazah, mobil pejabat negara dan mobil kepala negara.

Pernyataan di atas saya kutip, berkaitan dengan kejadian yang menimpa Edwin Sudibyo (51) yang mengalami kekerasaan oleh oknum konvoi moge di Jalan Raya Puncak hari Minggu tanggal 24 Mei 2009. Edwin membawa rombongan keluarganya untuk berekreasi di Puncak, sekaligus merayakan hari ulang tahun salah satu anaknya, Raditya Fajar Adinawari (4 tahun). Kejadian naas yang menimpa keluarga ini terjadi pada saat mereka pulang dari Puncak, dimana sore itu seperti biasa mulai jam 16.00 jalan dari Puncak menuju Jakarta menjadi satu arah. Pada saat melintas di jalur kanan, maka dari arah belakang terdengar bunyi sirene vorrijder yang membawa konvoi moge. Edwinpun mengarahkan mobilnya ke lajur kiri untuk memberi ruang lebih bagi konvoi. Setelah konvoi berlalu, maka semua rombongan mobil kembali ke lajur kanan. Tak diduga ternyata masih ada konvoi moge yang ketinggalan dan ingin lewat tapi Edwin tidak bisa lagi pindah ke lajur kiri karena kondisi jalan amat padat. Di saat itulah mobil Edwin dipukul. Pada saat Edwin membuka kaca mobilnya untuk bertanya, kenapa mobilnya dipukul, dia malah dibogem. Tak hanya itu, Edwinpun dimaki dan diludahi. Pipi kanannya pun lebam.

Seringkali kita melihat kelakuan para pemilik moge ini bila melakukan konvoi suka seenaknya, kasar, arogan, marah-marah atau paling tidak melotot bila tidak diberi jalan serta masuk dan melintas di jalan tol (padahal setau saya, kendaraan roda dua dilarang masuk dan melintas di jalan tol), merasa diri paling benar, dan sebagainya. Jika menilik dari harga sebuah moge, maka saya yakin pemilik moge ini pasti berpendidikan, tau sopan santun dan tata krama di jalan. Tapi kenapa bila sudah melakukan konvoi, koq kelakuannya bisa berubah dan ingin menjadi raja jalanan. Seakan-akan ingin berkata : "wooii..ini gue mau lewat, lu orang-orang, minggir semua.."

Apakah anggota moge tidak mengetahui UU No. 14/1992 yang disebut di atas, bahwa mereka tidak berhak dikawal vorrijder? Apakah mereka tidak mengetahui jika berada di jalan mereka harus berada di lajur kiri sama seperti pemilik molik (motor cilik) lainnya? Apakah karena semangat espirit de corps yang berlebihan yang membuat mereka jadi ngawur di jalanan, dan ingin seperti atau lebih dari Hells Angels? Lho, katanya berpendidikan? Lho, katanya para anggotanya banyak petinggi negara? Kasih contoh yang baik dong..Anda patuh dan sopan berlalu lintas pada saat konvoi, kita juga akan hormat.

Kejadian yang menimpa keluarga Edwin Sudibyo cukup membuat anak-anaknya trauma dan merasa kapok ke Puncak. Untunglah pihak Polsek Cisarua memberikan respon yang positip dan sudah melakukan penyidikan. Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran yang baik bagi para pemilik moge atau klub moge bahwa jalan raya adalah jalan umum, artinya untuk umum, bukan jalan pribadi. Dan mereka mau berubah dan mematuhi semua aturan dan undang-undang yang berlaku. Tanpa kecuali.

Bagaimana teman-teman..apakah anda pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan dengan konvoi moge?

58 komentar:

lafa said...

seringkali saya suka kesal dgn tingkah pr moge2 yg suka seenaknya n merasa jalanan adl miliknya

Opung said...

good posting friend. sudah sepatutnya para pemilik moge menyadari keberadaannya bahwa jalan raya adalah milik umum. memang ga semua pemilik moge kyk gt seh tp setidaknya ini jd pelajaran.

Panca said...

Ouh gitu yah, Konvoi itu tdk perlu di kawal...

Asyik dong, sbagai mahasiswa bs konvoi di jalan utk meneriakkan aspirasi rakyat.

heheh

Yudie said...

Pak Budi masih inget jalan raya Bogor kan Pak? sempit... Sering tiap wiken tuh banyak moge konvoi kearah Puncak. Terus terang memuakkan Pak... mereka bertindak seolah-olah yang punya negara ini.

affanibnu said...

moge itu makanan pa aya?

hehe

dinoe said...

nice artikel bang, ini harus jadi perhatian aparat penegak hukum dijalan, karena..bisa menimbulkan ketimpangan sosial dan aksi-aksi arogan dijalan...

gdpermana said...

kadang saya masuk diantara konvoi nih..hehe ngacak-ngacak

buwel said...

Moge semoga tak lagi gumede...

come and share said...

ini kog gak jera-jeranya buat masalah?? sudah pamer kekayaan...juga pamer kesombongan..ditindak tuh orang, ancam dengan pasal penganiayaan...

Aldrix said...

Waw ,, konvoi apaan sih bang ?? maklum orang desa lah . .

eh ya biar genap jadi 20 komen, komen sini dong ohm http://apocalytyo.blogspot.com/2009/06/penuliskontencom-solusi-cepat.html . . thanks for all

reni said...

Kebetulan di Madiun yang punya moge tidak banyak. Jadi aku jarang ketemu ama moge deh..

suryaden said...

nggak lucu ah.. udah motornya gede suaranya bikin kuping budeg, pake pakaian serba kulit mewah, sangar.. eh dikawal... bwahaha...

Sith Lord said...

Wah, dari judul posting anda aja udah salah alamat bos. Menyamakan konvoi moge Indonesia dengan Hell's Angels mah sama kayak membandingkan bumi dengan langit. Tidak ada kesamaan apapun! Imagenya aja yg disama-samakan (dari pihak moge indonesianya) Yakin deh, para anggota Hell's ANgels bakal ketawa ampe terkencing2 kalok liat tata cara para pemilik moge Indonesia berkonvoi....: dikawal polisi, tidur di hotel mewah, kadang malah ditemenin truk angkut (buat ngangkut moge kalok yg empunya capek). Bakal ngakak mereka (Hell's Angels asli) kalok tau...
Apalagi kalok mereka tau latar belakang para pemilik moge Indonesia yg notabene pasti berduit. Bakal dirampok abis-abisan mereka.
Ini mah isu lama, anda juga telat memposkannya... terkesan reaksioner. Padahal udah 10 tahun terakhir (lebih?) isu2 seperti yg dialami orang dalam posting anda terjadi.
Yang sulit tentu menindaknya, karena para pemilik moge yg ikut konvoi itu ada yg pensiunan jendral, selebriti dan lain sebagainya (Dengan kata lain punya power dan duit) dan yg jelas orang2 JAKARTA! (Catet!)
Saya sebagai orang daerah (Yogya), udah lama melakukan perlawanan kecil2an ala saya sendiri: ranjau paku. Dan gak sekali dua kali saya mukulin para pemilik moge jika kebetulan menyaksikan perbuatan semena2 mereka seperti yg diposting anda (kejadiannya di tahun 2006 dan 2008). Yakin deh, kalok dilawan, mereka gak sesangar tumpangannya. Kencing dicelana! Hellow? Hell's Angels?! What the fuck?!

alphawave said...

wah.. arogan banget ya bang... perlu ditindak tegas tuh oknum.. mentang2 punya moge bisa seenaknya dewe.. tapi kenapa yah kasus konvoi arogan sering terjadi pada konvoi2 motor yang mahal-mahal.. apakah karena mereka merasa punya duit banyak jadi merasa derajatnya lebih tinggi sehingga bisa seenaknya aja dijalan.. :( lebih asyik kalo liat konvoi vespa.. motornye lucu-lucu.. apalagi motor vespa yang setangnya tinggi banget.. lucu abis, jadi keliatan yang nyetir kayak %^$%#@& :) heheheh... nice post bang..

tito said...

kejadiannya ampir mirip dgn sahabat sy jg, yg kena bogem org2 yg lg konvoi.. tp tdk sampai diludahin gt bos.

betul, seperti perlu tindakan yg tegas dr aparat berwenang, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

nice post! ^_^

Hengky Kik said...

kaga menunjukan Biker yg baek ...

indoneter said...

pengen nie punya moge,
kapan yak..

franky said...

Sya punya pengalaman, Saat itu saya melakukan perjalanan jauh.Ya itu gayanya si MOGE,kalau mo melambung pake klakson dan nyalakan lampu begitu.Aku sih cuek aja wong jalan masih luas kok masih minta jalan.Eh..malah teriak2.Begitu sudah ngelambung, waduh MOGEnya cuma 3 motor saja, tapi gayanya kayak yang punya jalan aja.

nyoman said...

mengerikan kalo kumpulan moge lagi convoy

admin said...

@Sith Lord: dari judul itu, yang kita harapkan adalah janganlah para anggota moge Indonesia berkelakuan seperti Hells Angels (yang secara umum dinilai orang brutal, outlaw, dsbnya).
seharusnya moge Indonesia jauuuuhh lebih santun dibandingkan dgn Hells Angels.
makanya saya sebutkan, para pemilik moge yang notabene berduit dan banyak dari kalangan petinggi negara seharusnya bisa memberikan contoh yg baik di jalan raya, pada saat melakukan konvoi.
masyarakat sudah muak melihat kelakuan para pemilik moge ini pada saat konvoi(contohnya aja anda, yang melakukan perlawanan kecil2an).
soal telat atau tidak saya mempostingnya, saya rasa tidak. kasus yg dialami oleh Bapak Edwin baru saya terjadi.
dan yg kita harapkan kasus ini bisa menjadi pelajaran yg baik dan ditindaklanjuti sehingga tidak ada kesan kalau Polisi segan atau takut menindak anggota moge yang salah, terlebih2 spt yang anda sebutkan : karena para pemilik moge yg ikut konvoi itu ada yg pensiunan jendral, selebriti dan lain sebagainya (Dengan kata lain punya power dan duit) dan yg jelas orang2 JAKARTA! (Catet!).
Salam Damai!

itdot said...

biker indonesia
biker jiwa preman kale

Septian said...

Mungkin mereka ikut2 an gaya moge2 amerika bang...kan pada brutal n premanisme tuh...hehehe

Seti@wan Dirgant@Ra said...

kapan yah bang aku bisa punya Moge,... Koq aku nanya sama Abang sih......

yang aku punya cuman Mocil

pengguna said...

kok malah kayak gitu yah...

Nopi Mujiyanto said...

Saya setuju dengan komentar Mas Hengky,..Mungkin karena yg mmpunyai moge hanya orang2 yg berduit tebal, biker yg bukan dr klangan menegah ke bawah,dan sudah terbiasa dikawal,.. sehingga tidak menghargai pengguna jalan yg lain,..

Edwin Prakoso said...

Bikin cause atau FB page aja: say no to moge!
Orang masih banyak yang susah di negara ini kok udah petentengan...

angga said...

Artikel yang sangat menarik bang. Di Yogya juga sering konvoi moge terutama saat hari raya. Terus terang saya dan banyak masyarakat YK kecewa dengan perilaku mereka. Semoga dengan adanya kejadian ini para pemilik Moge (yang suka seenaknya sendiri pake jalan umum) bisa bercermin dan memperbaiki kelakuannya.

Yulia Indah Pratiwi said...

bukan contoh yg baik tuch (-_- ")

Pixel said...

Memang susah Bang, kadang yang bener disalahin, yang salah malah di kawal. Jadi bingung nich...

penchenk said...

Waduh Sob kalau masalah ni Q g prnh leat, jd g bs brkomentar apa2 selain ikut absen doank :)

IT ConsultanT said...

hati-hati juga tuch klw mo konvoi.
artis indonesia ja da yg meninggal sewaktu konvoi.
ya kan...?!

Unknown said...

Orang2 MOGE itu Sombong,.........
Mentang2 motor mewah.....
Kaya jalan Punya orang 2 moge aja ..
bywww.fajarbukan.blogspot.com

arkasala said...

Kalo saya cukup sepedaan aja, manfaatnya banyak, selain berolah raga, sedikit nyumbang mengurangi polusi, hemat energi dan menambah perkawanan. Ayo Bersepeda Sehat. Salam

Ombung (^ ; ^)v said...

kalo di kotaku anggota motor gede gitu gak seberapa reseh seh,dulu pernah ada yang sedikit urakan malah akhirnya di libas ama anak-anak gank motor laen hehehe...

Risefa said...

Ngga ada pantes-pantesnya orang pribumi ngikutin cara-cara orang bule. ibarat langit berbanding ama centong. seharusnya orang kita lebih baik mencintai barang produk indonesia.

AD1N said...

Moge aka Motor Gendeng...klo boleh menambahkan sebetulnya tidak hanya motor dengan CC besar aja yg kadang arogan... tapi banyak juga konvoy motor2 CC kecil jika konvoy juga bertingkah. Safety Riding Brow.

admin said...

janganlah bersikap arogan,walaupun berduit/berkuasa.semua pasti ada balasannya.sangat menentang terjadinya kekerasan dimanapun dan oleh siapapun.

Ronny Dee said...

Moge di sana kan memang didisain sesuai jalan di sana yang lebar-lebar, tapi kalo di Indo, nggak cocok. Jalan di Indo kan lebih sempit apalagi yang ke Puncak, jadinya main paksa di jalanan...

Kang suroto said...

sukses selalu sahabat

Juliawan said...

hohoho serem jg tuh ya bro :( iya sih biasa motor gedhe emang butuh duit banyak buat perawatn juga,tapi menganggu pengguna jalan juga tidak diperbolehkan tentunya hehehe^^ salam kenal ya bro and salam kenal semua ^^

anak nelayan said...

wah wah keren yaaa

Anak Rantau said...

Dari pada moge mending....
Makan tauge ya Bang...
Hehe...

Hendriono said...

Yang jelas moge di indonesia adalah status sosial, jurang yang sangat dalam dan lebar antara mana yang kaya dan mana yang miskin. Padahal moge itu tidak murah, dari mana mereka dapat uang????
Mudah-mudahan nyambung komentarnya...

lilliperry said...

yang naik moge, sadar ato gak pasti orgnya sombong..
moge nunjukin seberapa besar harga dirinya..
mari kita bersepeda saja, lebih sehat.. :D

Lestat said...

Mas, sejatinya mereka itu memang preman.... berawal dari preman berdasi, lalu mulai terpikir untuk ekspansi dan mencari sensasi. Alias mau menggenjont adrenalin dengan turun ke jalan.
Kalau mau mencari keadilan kok rasanya sulit, tapi bukan berarti kita harus diam saja. Perlawanan tidak harus dengan kekerasan, tapi dengan cara yang diplomatis pun bisa kita lakukan.
Sekarang kan banyak organisasi yang mau membantu untuk urusan HAM. Yah meskipun meng-atasnamakan HAM, tapi ini bukanlah sesuatu yang sepele.
Mengacu pada tulisan mas Sith Lord bahwa pemilik moge ini adalah orang berkuasa, perlakuan mereka memang seenaknya dan mereka bukanlah orang-orang yang sepele. Bahkan hukum pun terkadang enggan menyentuh mereka. Postingan seperti ini saya rasa tidak ada kata terlambat atau reaksional (seperti mas sith lord bilang). Karena dari postingan seperti ini akan mampu membuka wacana para pembacanya. Saya yakin ini akan memberikan efek yang besar di kemudian hari dari sebuak reaksi berantai. Meskipun tidak secepat reaksi berantai inti atom... hehehe...
fight for your life!!!

Lestat said...

lho, comment saya kok ga keluar? moderation yah?

resistanCe said...

motornya sih moge....mentalnya kek toge...

Sudinotakim said...

indonesia harus unya batasan peraturan yang jeas tentang semua peraturan dijalan raya agar tidak rancu dlm menindaki setiap pelanggaran..

Vivi Renissa said...

mereka beraninya klo rame2...coba klo sendirian, mana berani...

sampe saat ini sy blm pernah dirugikan sama konvoi moge, jgn sampe deh...

Anonymous said...

Salam kenal, la..kapan berakhir kekerasan di negeri ini ya mas...

karila said...

Biasa Bangetika manusia merasa superior, mak.an ya denga akan lup..kang laen :(

Dwi said...

itulah kelakuan pejabat-pejabat yang sebenarnya, menganggap dirinya raja....

harry seenthing said...

kalo konvoi moge aku paling kesel kang, soalnya pernah punya kejadian sih ama mereka, soalnya kendaraan saya pernah di serempet ama mereka, dan gag salah dong kalo saya jengkel setiap ada konvoi kayak gitu, mereka sama saja

Miss Anna said...

anna setuju banget sama kalimat ini
"Jika menilik dari harga sebuah moge, maka saya yakin pemilik moge ini pasti berpendidikan, tau sopan santun dan tata krama di jalan."


=====
Kalo mw jadi 'penguasa' jalanan yah harusnya pandai menjaga etika di jalan, sebelnya lagi suaranya itu loh jadi polusi suara.....berisik....seakan2 uda jd simbol moge = berisik.....blum lagi ulah arogan si 'joki'......ughhhhhh.....semoga bisa didengar para moger2 yg uda 'keluar jalur' dan memperbaiki image jalanan mereka

lina said...

Pernah ngalamin dibentak-bentak supaya minggir, waktu itu jalan sdg ramai di Bogor, jadi kita ngga bisa minggir.Tapi untung ngga separah yg dialami P Edwin.

Satu kata : Arogan! Tapi yang sopan mungkin masih ada ya...(berusaha positif nih)

Anonymous said...

di dalam dunia motor besar banyak sekali klasifa, ada campuran artinya tdk semua satu jenis motor. saya sebagai salah satu pengguna motor Harley juga mengakui banyaknya typical rider2 spt itu, tp banyak jg yg tdk spt itu. kebanyakan yg spt itu adlh pemain2 baru yg tdk memiliki jiwa seorang Harley, spt halnya sy ketika berkendara sendiri ataupun konvoi tdk pernah melakukan hal tdk terpuji itu semua. kami selalu berkendara pelan dan tdk seruntulan, egois. motto 'kami': Kami ingin menikmati perjalanan yg mana org lain juga bisa menikmati kami. salam damai utk semua

Anonymous said...

Naik motor kalem aja...naiknya enak di lihatnya juga enak.. Keselamatan terjaga.. Pemandangan bisa dinikmati dan emosi terkendali... Ahhh indahnya berkendara roda dua untuk relaksasi :) bagi yang tubuhnya kecil tidak usah lah naik motor besar.. Sulit mengendalikan malah merepotkan orang lain hihihihi,di lihatnya jg tidak pantas,sperti bayi diatas tangki motor... Hahahaha salam damai

street glide
Bali

Anonymous said...

Apes banget yg ketiban makian serta umpatan di sini adalah si pengendara moge (HD).
padahal kalo diliat dijalan, rata2 hampir semua club motor baik jenis besar ataupun kecil, bahkan club sepeda genjot pun kadang bertindak arogan dan tidak sering mereka melanggar peraturan, bahkan ada yg tidak tahu peraturan sama sekali. **maklum, ngedapetin SIM aja pake ngenyogok oknum...:))

saya bukan anggota club motor apapun dan manapun, walaupun keseharian, melek mata ketemunya motor HD :)
tapi jengkel juga kalo melihat si pengendara HD or moge or yg lainnya yg ugal2 an di jalan, pengendara brengsek kalo menurut saya.
sekali lagi, masalah arogansi dan tidak sopan si pengendara itu kembali ke pribadi masing-masing kok.

Uuntuk masalah konvoi yg dikawal, silahkan melihat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 1993, sedikit saya kutipkan. Dalam Pasal 65 ayat 1 disebutkan, pemakai jalan wajib mendahulukan sesuai urutan prioritas sebagai berikut:

a. Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas
b. Ambulans yang mengangkut orang sakit
c. Kendaraan untuk memberi pertolongan pada kecelakaan lalu lintas
d. Kendaraan Kepala Negara (Presiden dan Wakil Presiden) atau Pemerintah Asing yang menjadi tamu negara
e. Iring-iringan pengantar jenazah
f. Konvoi, pawai atau kendaraan orang cacat
g. Kendaraan yang penggunaannya untuk keperluan khusus atau mengangkut barang-barang khusus.
**lebih jelasnya silahkan cari sendiri tuh PP...:)

sedangkan untuk suara knalpot, khususnya HD, bagi yg punya HD psti tahu alasannya knpsuara knalpot menggelegar membahana, tp kalo yg belon tau alias belon punya HD, saya kasih tau ya...klakson motor HD tuh suaranya ga sebanding dengan suara mesin alias pelan banget. kalo ga percaya, cobain deh, naik HD, melaju pelan, trus pencet tuh klaksonnya, ama klakson motor mio aja, kencengan motor mio.
oleh karena itu, si empunya HD, pas krodit lalin, pasti mainin gas....yaa kalo didengerin sih emang bikin telinga sakit, tp justru dengan bgtu, kita yg didepan motor HD jadi tau...ohhh ada yg mau melanggar. Intinya, suara knalpot sebagai pengganti suara klason.

sekali lagi, disini saya tidak mau membela si pengguna HD ataupun MOGE, tapi juga tidak mau menyalahkan mereka, terkecuali si pengendara tsb, ugal2 an dan brengsek.
dan nasib yg menimpa si Pak Edwin, itu adalah salah satu dari segitu banyak masalah yg serupa dan sangat disayangkan sekali.

maka dari itu, mulailah dr sekarang, diawali dr kita masing2, taati aturan yg berlaku di jalan raya, safety reading bagi para club motor.

dan pesen saya, kalau suatu hari nanti, bertemu dng club motor yg ugal2 an dan udah melanggar aturan, catat nopol nya dan dr club motor apa. laporin ke kepolisian setempat, karena club motor baik moge ato yg honda bebek pun, pasti terdaftar di kepolisian.

sekian dulu dari saya, sekali lagi, tulisan saya tidak bermaksud membela salah satu kelompok.
mohon maaf jika ada kesalahan dan semoga bermanfaat.