Penelitian Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah dan The Asia Foundation sepanjang 2007 menempatkan kota Blitar, Jawa Timur, sebagai daerah dengan kinerja ekonomi terbaik. "Implementasi one stop service (OSS) pelayanan perizinan memberikan kemudahan bagi pengusaha," ujar Bambang P.S Brodjonegoro, Ketua Pengurus Komite Pemantauan, dalam acara Local Economic Governance Award di Jakarta, Selasa pekan lalu.

Blitar, kota kecil berpenduduk 1,3 juta orang, memperoleh penilaian bagus pada hampir semua indikator penilaian, terutama perihal infrastruktur (skor 83 dari 1-100), akses terhadap lahan usaha (79), dan perizinan (84,6). Dari hasil itu, Blitar kemudian terpilih. Survei melibatkan 112.187 pengusaha di 243 kota dan kabupaten.

Penelitian yang didanai United States Agency for International Development ini menggunakan sembilan indikator dalam menilai tata kelola ekonomi daerah. Indikator itu adalah akses lahan, perizinan usaha, interaksi pemerintah daerah dengan pengusaha, program pengembangan usaha swasta, integritas kepala daerah, efisiensi usaha, pengelolaan infrastruktur, tingkat keamanan dan resolusi konflik, serta kualitas peraturan daerah.

Dalam kelompok sepuluh besar, berturut-turut tercantum :

- Kabupaten Magetan

- Kota Prabumulih

- Kabupaten Musi Banyuasin

- Kabupaten Jembrana

- Kabupaten Tuban

- Kabupaten Lumajang

- Kabupaten Madiun

- Kota Probolinggo dan

- Kabupaten Gianyar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani berencana mengundang para pemenang untuk bertukar pikiran. "Kami perlu tahu apa saja hasil kerja mereka yang cemerlang dan bisa dicontoh daerah lain," katanya.

Sumber : Tempo, Edisi 28 Juli - 3 Agustus 2008

0 komentar: