Sukses Berinvestasi Ala Warren Buffet (21-24)

Sukses Berinvestasi Ala Warren Buffet (21-24)

21. BACA, BACA LAGI DAN BERPIKIRLAH

Sama seperti saya (ehm…) , Warren Buffet kira-kira setiap hari menghabiskan waktunya sekitar enam jam untuk membaca, satu dua jam untuk menelepon dan sisanya ia gunakan untuk berpikir. (kapan waktu untuk “itu” ya…?).  Ia membaca Financial Times, Wall Street Journal, New York Times, PlayBoy ( husss…!!!), majalah Fortune dsb yang dibaca untuk mendapatkan pengetahuan umum. Namun ia menitikberatkan pada beberapa perusahan yang terlintas dipikirannya. Dan ia akan mulai mencari info selengkap-lengkapnya tentang perusahaan tersebut dan industri yang terkait dengannya.  Terutama, Laporan Keuangan. Ia selalu rutin membacanya. Jika ia mengincar suatu perusahaan, maka ia juga akan membeli beberapa saham pesaing perusahan tersebut demi untuk mempelajari laporan keuangannya. Dengan membaca, akan membekalinya dengan fakta dan gagasan yang menjadi bahan bakar pemikiran independennya dalam berinvestasi.

22. GUNAKAN SEGENAP TENAGA YANG ANDA MILIKI

Seberapa besar tenaga “mesin“ Anda ? Dan seberapa efisien Anda menjalankan mesin tersebut? Menurut Om Buffett, banyak diantara kita yang sebenarnya memiliki kemampuan 400 tenaga kuda, namun hanya mengeluarkan 100 tenaga kuda saja.  Dengan kata lain, banyak orang yang cerdas seringkali membiarkan diri mereka teralih perhatiannya dari tugas yang sedang mereka kerjakan dan bertindak dengan cara yang irrasional.  Sarannya, untuk menjadi manusia yang lebih baik, cobalah dimulai dengan menuliskan daftar kualitas dari orang yang Anda kagumi, lalu buat juga daftar kualitas dari orang yang sama sekali tidak anda kagumi. Lalu bandingkan keduanya, dan carilah pola tertentu didalamnya. Lalu mulailah mengadopsi kan/menerapkan kualitas-kualitas dari orang yang anda kagumi tadi, diimplementasikan dalam kehidupan anda. Dimana, hal ini apabila dilakukan terus menerus, akan dapat menjadi kebiasaan anda. Jika Anda melakukan hal ini terus menerus, perilaku Anda akan berubah.  Kembangkanlah kebiasaan positif, dan buanglah kebiasaan yang buruk.  Berikut adalah beberapa pertanyan yang mungkin anda sering tanyakan kepada diri sendiri, untuk meyakinkan bahwa anda tidak memunculkan kebiasaan buruk dalam berinvestasi:

-    Apakah anda cukup melakukan pengamatan sebelum memutuskan membeli saham sebuah perusahaan

-    Apakah anda hanya memeriksa harga saham Anda secara periodik dan menghindari “kebisingan“  harian dari “orang-orang” yang biasanya ngomong doang ?

-    Apakah Anda selalu menghindari tips-tips mengenai suatu saham, dari manapun asalnya ?

-    Apakah anda menghindari “Crowd “ dan membuat keputusan investasi sendiri ?

-    Apakah Anda menunjukkan kesabaran dengan menunggu sebuah perusahaan menumbuhkan nilai intrinsiknya ?

-    Apakah anda menghindariberinvestasi pada perusahaan yang tidak anda pahami ?

-    Apakah anda beraksi ketika orang lain ketakutan dan menjual pada saat orang lain tamak ?

-    Apakah anda menerapkan aturan Mr.Marke dan Margin of Safety ?

-    Apakah anda kosisten membaca berbagai macam majalah dan suratkabar ?

Jika jawaban anda untuk Ya berjumlah minimal 7, maka anda adalah pengikut Buffett yang sejati, dan anda berada dalam jalur yang benar dalam berinvestasi.  ( jawaban “Ya “ saya Cuma ada 5 lho….)

23. HINDARILAHKESALAHAN MAHAL YANG DIPERBUAT ORANG LAIN

Adalah sangat penting untuk belajar dari kesalahan orang lain, agar anda tidak berbuat kesalahan yang sama.  Seorang bapak calon pensiunan di Depok, dengan dana pensiun sekitar Rp 175 juta direkeningnya, menghadiri sebuah seminar preview mengenai menghadapi pensiun dengan Financial Freedom. Ia mendengarkan presentasi seorang pialang saham yang mendorong para pensiunan untuk menerima tawaran pensiun dini dari perusahaan mereka dengan cara mengalihkan seluruh tabungannya kepada perusahaan pialang tersebut, untuk ditanamkan dalam portofolio yang dia rancang sendiri. Sang pialang lalu memutarkan uang di Bapak Tua yang bermimpi jadi “Pasif Trader“ tersebut kedalam saham-saham second liner, yang dicampur saham gorengan, agar terasa sedap dan cepat berbuah. Ketika akhirnya nilai portofolionya jatuh hingga tinggal mendekatiRp.45 juta, si Bapak Tua tidak punya pilihan lain selain menunda pensiunnya dan kembali bekerja dikantornya semula, sambil membuang mimpinya akan masa pensiunyang endah. Contoh ini menunjukkan, banyak dari para pensiunan ini yang tidak tahu menahu tentang pasar saham dan tidak mampu mengelola uang mereka sendiri. Lebih baik serahkan saja sama “ahlinya“, begitu pikirnya. Terpikat oleh rayuan gombal para pialang yang mengandalkan seringnya bertransaksi agar komisinya menggendut, fee dan pungutan yang macam-macam, pemilihan saham diperusahaan yang payah, dsb…dsb.  Pelajaran yang paling penting disini adalah pemahaman tentang pentingnya investasi yang handal, pemahaman solid mengenai fundamental investasi, akan memberikan perlindungan kepada anda untuk menangkis godaan–godaan skema investasi yang buruk.

Ada beberapa nasehat yang bagus disini :

-          Jika terdengar terlalu muluk, biasanya memang mustahil terjadi

-          Ikutlah terlibat dalam poses pengambilan keputusan investasi anda

-          Selalu perhatikan biaya – biaya yang timbul.

24. JADILAH INVESTOR YANG HANDAL

Tahukah anda, sesungguhnya berinvestasi di saham tidak akan membuat anda miskin. Asalkan berivestasi secara handal.  Buffett dengan cara-caranya telah menunjukan jalur yang terbukti kehandalannya. Dengan mengikut Kata-kata dan Sarannya, investor awampun dapat meraih hasil yang besar tanpa bantuan professional.  Coba kita urutkan prinsipnya; ia senang mempertahankan segalanya tetap sederhana, dan menghindari hal-hal yang kompleks. Ia hanya akan berinvestasi pada hal-hal yang ia pahami dan hanya berinvestasi pada saham-saham perusahaan dalam lingkaan kompetensinya.  Ia amat disiplin, dan hanya beraksi sekuat tenaga ketika pada titik harga yang tepat. Ia menghindari hyperaktivitas, dan cukup nyaman membuat hanya 20 keputusan investasi selama hidupnya. Kadang-kadang dalam bermain saham, berpangku tangan saja adalah tindakan terbaik, dan merupakan bagian dari sebuah permainan. Gaya investasi Buffett bukanlah pola cepat kaya. Namun menjadi kaya secara perlahan. Ingatlah, diperlukan waktu bagi biji sawo untuk tumbuh menjadi pohon yang besar.

0 komentar: