Menyusul ditolaknya ‘pinangan’ raksasa elektronika terbesar Microsoft, maka perusahaan mesin searching terbesar di dunia, Yahoo!, sedang mencari pembeli baru. Dewan pimpinan Yahoo Inc. dilaporkan akan menolak tawaran akuisisi Microsoft Corp senilai US$ 44,6 miliar. Ini terjadi setelah disimpulkan bahwa tawaran yang diajukan untuk pembelian pioneer internet yang sedang merugi tersebut terlalu rendah. Keputusan ini disinyalir akan memicu pertengkaran antara Microsoft, perusahaan teknologi paling terkemuka dunia, dengan perusahaan penyedia mesin searching terbesar dunia Google Inc., karena perusahaan ini sebelumnya dituduh menghalang-halangi rencana pembelian itu.
Banyak analisis menilai rencana Microsoft membeli Yahoo! sebagai langkah putus asa. Soalnya, perusahaan peranti lunak milik Bill Gates itu, lewat portalnya MSN, selalu takluk pada Google dalam memperebutkan pasar periklanan online dan mesin pencari di internet.
Angka yang disodorkan untuk membeli seluruh saham Yahoo! itu adalah yang terbesar dalam sejarah akuisisi di industri teknologi informasi, rekor akuisisi selama ini dipegang Lucent Technologies saat hendak membeli Ascend Communications senilai US$ 23,87 miliar pada 1999.
Langkah Microsoft ini mendapat reaksi yang sangat keras dari Google. Menurut David Drummond, Direktur Hukum Google, penawaran yang disodorkan Microsoft itu akan mengancam keterbukaan dan inovasi di dunia internet. Bahkan Eric Schmidt, CEO Google, sampai menelepon Jerry Yang, CEO Yahoo!, agar tetap independent dari cengkeraman Microsoft. Google juga menuduh Microsoft akan menggunakan dominasinya berkompetisi di pasar peranti lunak dan komputer pribadi untuk menangguk keuntungan dan pengaruh yang tidak pantas di dunia internet.
Perang urat saraf antara Microsoft dan Google sesungguhnya bukan terjadi sekali ini saja. Akhir tahun lalu, Microsoft berusaha menggagalkan langkah Google berencana merger dengan DoubleClick – perusahaan periklanan online – senilai US$ 3,1 miliar. Sayang, jerih payah Microsoft bagai membentur tembok, FTC (Federal Trade Commision) Amerika merestui penggabungan usaha tersebut.
Setelah penolakan ini, maka kita akan melihat apakah Yahoo! tetap akan berjalan seperti biasanya, atau mereka tetap mencari pembeli lainnya. Kita tunggu….!
0 komentar:
Post a Comment