Tidak lama lagi para gibol (gila bola) akan bisa menikmati pertandingan akbar UEFA CUP 2008, mereka mengenal dengan baik para jagoan idolanya, walaupun demikian masih ada rahasia yang jarang sekali di publikasikan, ialah kepercayaan takhayul para pemain bola maupun para pelatihnya.

Memang janggal kedengarannya, kok pada jaman modern seperti sekarang ini, masih ada saja orang percaya takhayul; apalagi di Eropa. Apakah Anda tahu bahwa di Itali setiap tahunnya lebih dari 60.000 kucing warna hitam dibunuh dengan sadis, karena mereka percaya bahwa kucing warna hitam itu pembawa sial. Kebalikannya di Jerman mereka percaya, bahwa kambing itu bisa membawa hoki, sehingga setiap adanya pertandingan bola, sang kambing harus selalu dibawa ke stadion. Kepercayaan inilah yang dianut oleh klub FC Koeln sejak puluhan tahun dan sang kambing pun sudah dapat nama khusus ialah Hennes.

Pada saat World Cup 1986, tim dari Argentina tidak boleh makan daging ayam selama tiga minggu, sebab pelatihnya Carlos Bilardo percaya, bahwa daging ayam itu bisa membawa sial bagi tim nasional mereka. Sedangkan pada saat WC 2006 di Jerman, semua pemain bola Perancis yang lahir dibawah bintang Skorpio, tidak diperkenankan turun ke lapangan. Masalahnya pelatih tim Perancis Ramond Domenech percaya sekali akan astrologi dan berdasarkan ramalan yang berbintang Skorpio pada saat itu akan membawa sial.

Pada saat WC 2002; Pelatih Italy Giovanni Trap membawa air suci yang telah diberkati. Air pemberian dari adiknya seorang biarawati. Air tersebut selalu dipercikan kepada para pemainnya sebelum pertandingan. Hanya sayangya pada saat mau bertanding lawan Korea air suci tersebut habis, maka wajarlah apabila mereka mengalami kekalahan.

Mohammed Zidan pemain bola dari Mesir yang pada saat ini main untuk klub Jerman Hamburger SV, sebelum pertandingan harus berdoa terlebih dahulu di hadapan gawang tempat dimana ia akan bertanding. Dengan harapan gawang tersebut akan selalu membuka lebar mungkin pada saat ia menendang bola. Kebalikannya yang dilakukan oleh Sergio Goycochea mantan penjaga gawang dari Argentina, sebelum timnya bertanding ia harus mengencingi terlebih dahulu gawang tempat dimana ia bertanding. Gerd Muller yang dijuluki sebagai Bom Nasional Jerman, karena ia tercatat sebagai pencetak gol terbanyak, menganut kerpercayaan apabila ia main bola harus memakai sepatu nomor 41 atau TIGA nomor jauh lebih besar. Nomor sepatu yang seharusnya adalah 38, karena ia percaya; bahwa dengan demikian ia akan bisa lari TIGA jauh kali lebih cepat. Kebalikannya dengan pemain Austria Johann Buffy Ettmayer pada saat pertandingan ia ingin menggunakan sepatu yang dua nomor lebih kecil dari ukurannya.

Kepercayaan takhayul dari para pemain bola maupun pelatihnya itu bermacam-macam misalnya ada pemain yang tidak mau menggunakan celana dalam atau kebalikannya menggunakan celana dalam secara terbalik. Adapula pelatih yang setiap kali pertandingan selalu menggunakan baju yang sama yang tidak pernah di cuci selama berbulan-bulan, karena hokinya melekat dibajunya, dan ini baru akan dicuci apabila mengalami kekalahan. Begitu juga ada pemain yang tidak pernah cukur jengot selama mereka menang terus, baru dicukur apabila kalah. Ada juga kepercayaan apabila menginjak rumput stadion harus selalu menggunakan kaki kanan terlebih dahulu.

Penggemar olahraga pasti tahu siapa Alessandro Del Piero. Dalam sepakbola, nomor punggung di seragam para pemain bukan sembarang nomor, melainkan sesuatu yang bisa dibilang 'sakral' dan dimuati kepercayaan, harapan, status, keyakinan. 10 adalah nomor Del Piero di tim nasional Italia serta di klubnya, Juventus (Turin). Pemain yang bisa mendapatkan nomor yang sama di mana pun ia berada hanya pemain yang diakui sebagai 'tak tergantikan'; pemain 'kesayangan' publik pecinta sepakbola.

Yang memiliki nomor yg sama 10 adalah Maradona. Banyak orang yang menilai bahwa angka 13 adalah angka sial, tetapi angka inilah yang selalu dipakai dan digunakan sebagai pembawa hoki oleh Gerd Muller. Walaupun demikian hal yang tersebut diatas masih dalam tahapan wajar; apabila dibandingkan dengan kerpercayaan takhayul yang dianut oleh para pemain bola di Afrika.

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa hampir setiap klub sepak bola disana memiliki Dukun Pelindung/Santet. Dukun ini tidak kalah pentingnya daripada sang pelatih. Apabila sang Dukun tidak turut serta dalam petandingan maka otomatis mental dan Pe-De para pemainnya bisa drop dan akhirnya kalah. Misalnya di Ghana para pemain tidak mau naik bis yang telah disediakan untuk mereka, karena sebelumnya Dukun dari pihak lawan sudah masuk terlebih dahulu ke dalam bis tersebut. Mereka khawatir bis itu sudah disantet terlebih dahulu. Hal serupa terjadi di Nigeria, dimana para pemain bola lebih ikhlas masuk stadion pakai tangga lewat tembok stadion, karena mereka percaya pintu gerbang masuk ke stadion sudah disantet terlebih dahulu oleh pihak lawan. Pengalaman nyata inilah yang diberitakan oleh Berti Vogts mantan pelatih tim Nasional Jerman dan juga pelatih tim Nigeria.

Bagaimana kalau Indonesia, bukan hanya sekedar mengirimkan TKI saja ke Eropa, melainkan juga para Dukun Santetnya untuk membantu tim Eropa pada saat UEFA CUP 2008 yang akan datang ini.

Mang Ucup Email: mang.ucup@gmail.com Homepage: www.mangucup.net

0 komentar: