Hidup itu Pilihan
"Hidup itu pilihan". Itu adalah jawabku setiap kali orang bertanya apa aku tidak sayang untuk meninggalkan pekerjaan demi menikah. Dalam hidup, siapa sih yang bisa mendapatkan semua yang diinginkan? Pada akhirnya kita harus memilih kehidupan yang mana yang akan kita jalani dengan segala konsekwensinya.
Banyak yang menyayangkan keputusanku untuk mengundurkan diri dari pekerjaan sekarang dan keluar dari Ibu Kota, Jakarta. Kurang nyaman apa aku disini? Posisi pekerjaan lumayan, letak rumah yang dekat dengan kantor sehingga tidak perlu menghadapi gilanya macet Jakarta...dan beberapa kekhawatiran teman-teman kalau nanti aku bosan, atau lebih parah: direndahkan/tidak dianggap suami dan keluarga suami karena tidak bekerja. Iya, memang ada kejadian nyata seperti itu.
Tapi selama 38 tahun aku hidup dengan segala jatuh bangunnya, aku terlalu percaya bahwa Tuhan sangat sayang dan selalu menjaga aku. Jadi, kenapa takut?