Komen dengan Name/URL
Comment1

Wah udah mau dekat tahun baru koq jadi agak malas posting ya. Sudah terbawa sama suasana tahun baru. Men sana in corpore sano..yang artinya badan di sini pikiran di sono. Nyambung ngga sih. Tapi berhubung my sista Laurancia Susan udah shout di SB saya, maka tangan-pun jadi gatal untuk bikin postingan. Walaupun postingannya ngga bermutu. Hehe.

Kegiatan yang pasti dilakukan para blogger-mania adalah meninggalkan komen (comment) di blog yang dikunjungi, seperti Mbak Anna yang jadi Top Commentator di blog yang super duper bagus ini (LOL). 

Nah sering-kali atau pada umumnya teman-teman blogger terutama yang menggunakan Blogger/Blogspot pasti menggunakan Blogger Profile pada saat memberikan komen. Mungkin alasannya dari segi praktis aja. Biar ngga cape-cape untuk mengetikkan nama dan url kalau menggunakan Name/URL. Lalu kenapa sih disarankan menggunakan Name/URL dibandingkan Blogger Profile.

(1). Banyak dari para sobat blogger yang punya lebih dari satu blog. Bahkan ada yang punya sampe 10. Nah, bayangkan kalo ngasih komen dan menggunakan Blogger Profile, pasti cukup sulit mencari blognya diantara daftar Blogger Profilenya. Kalau cuman punya 1-2 blog sih rada-rada gampang. Pilihannya cuman 2. Tapi kalo 10..yaiikksss..tak mungkin-lah awak klik semua blognya. Tapi kalau menggunakan Name/URL, akan memudahkan. Betul tidak?

(2) Dengan menggunakan Name/URL akan membantu mendatangkan tamu/visitor/reader. Para tamu/reader ini pasti lebih memilih mengunjungi blog teman daripada ke Blog Profile.

(3) Satu lagi yang paling banyak di cari adalah, dengan menggunakan Name/URL maka kita akan mendapatkan link back. Apalagi kalau blognya sudah mennggunakan "DO FOLLOW". Seperti blog ini.Smile

Comment2 Jadi, dari sekarang mulailah menggunakan Name/URL pada saat meninggalkan komen di blog yang dikunjungi. Gunakan Blog Profile pada saat membalas komen di blog kita sendiri.

Bagi yang lebih ahli mengenai artikel ini, tolong dikoreksi atau ditambahkan ya..soalnya saya ngga ahli yang begini-begini. Ini postingan iseng sambil dropping entrecard yang sampe sekarang udah ngumpulin 11.000 credit yang nantinya mau dituker paket untuk ketemu sama Keluarga Obama Yang Sedang Pindahan untuk menghadiri acara pelantikan Mas Obama.

Gimana..postingannya ngga bermutu khan? Apa saya bilang.Baring teeth

Merry Christmas and Happy New Year 2009

Dear Friends,

There is no more appropriate time to extend my personal thanks to all of my friends who had visited this great blog (hahaha).

Wish you have a Merry Christmas.

I sincerely bless you are healthy, happy and prosperous at all times, and enjoy your holiday getting together with families and friends.

MAY THE BEST HEALTH , HAPPINESS, SUCCESS AND PROSPERITY BE WITH YOU ALL IN NEW YEAR 2009 AND FOREVER ...

Christmas Greetings

Only from Japan !

If you do not have much time for lunch why don't you try "the practical Japanese way of a meal". Don't ask me about the taste. In Indonesia languange : Warteg Warmo yang di Tebet Jakarta Selatan, jauhhh lebih cepet dan enak dari ini, dan yang pasti kenyang..hehe.

image

image

image

image

image

image

image

image

Nur Hidayah: "Ibu Indonesia Tahun 2008"
See full size image

Saya sudah membaca majalah Tempo cukup lama. Mulai dari sebelum dibredel, memasuki masa hibernasi sampai kemudian akhirnya muncul kembali. Saya suka sama tulisan pak Goenawan Mohamad (GM), walaupun kadang-kadang membaca tulisannya harus penuh konsentrasi, tapi saya salut dengan 'gaya' tulisannya. Catatan pinggir beliau di edisi terbaru Tempo cukup menarik perhatian saya. Menceritakan perjuangan seorang ibu di Tulungagung, Jawa Timur dengan 5 orang anak yang harus hidup di dua dunia. Apa dan bagaimana ibu ini, berikut saya sarikan dari Catatan Pinggir pak GM.

Ibu ini bernama Nur Hidayah, 35 tahun, lahir di Tulungagung, Jatim. Seorang istri yang ditinggal suami (walaupun belum cerai), dan ia ibu dari 5 anak.

Pekerjaan beliau pagi hari mengangkut batu, kemudian memecah-mecahnya, untuk dijual ke pemborong bangunan. Anak bungsunya, Nova, lima tahun, selalu di bawa. Nur bekerja sekitar lima jam sampai tengah hari.

Ketika matahari mulai turun, selepas dia menitipkan anak-anaknya ke tempat penitipan milik Ibu In (dengan membayar Rp. 20.000/hari), ia berdandan : memasang lipstik tebal, berpupur, mengenakan baju terbaik. Lepas magrib, ia naik ojek dari kampung Mujang ke Gunung Bolo.

Di kegelapan malam di tempat tinggi yang jadi kuburan Cina itu, Nur menjajakan seks. Ia menjual tubuhnya.

Lalu dimanakah suaminya? Sejak Sutrisno, sang suami menikah dengan perempuan lain, tak pernah memberinya nafkah. Bahkan sejak awal mereka menikah, Nur sudah menjadi istri seorang suami yang menghabiskan waktunya di meja judi dan botol ciu.

Berapa yang Nur dapatkan dengan menjual tubuhnya bersama rekan sejawatnya yang berjumlah sekitar 80 di pekuburan Cina itu. Tarifnya : Rp. 10 ribu sepertubuhan. Dengan memecah batu ia dapat Rp. 400 ribu sebulan, dengan melacur ia rata-rata dapat Rp. 30 ribu semalam.

Apa kata Nur, seorang ibu yang mengais dari nasib dan yang tegak di atas kakinya sendiri untuk mengubah hidup anak-anaknya? "Mereka harus sekolah, mereka ndak boleh mengulangi hidup emak mereka".

Bagi Goenawan Mohammad Nur adalah "Ibu Indonesia Tahun 2008". Entah bagi kita, bagi anda.

Nur tetap berbicara tentang Tuhan (ia belum melupakan-Nya). Ia menyebut-Nya "Yang di Atas". Mungkin itu untuk menunjuk sesuatu yang jauh - tapi justru tak merisaukannya, karena manusia, yang di bawah, tetap berharga : bernilai dalam kerelaanya.

Dengan tubuhnya yang gempal perempuan itu memecah batu, dengan tubuhnya yang tebal ia seorang pelacur.

22 Desember adalah hari Ibu, jadi buat para ibu - termasuk my greatest Mom - dimana pun kalian berada.. Selamat Hari Ibu...I love you..We love you..

See full size image

PS : Pak GM mohon izin meminjam dan mengedit Catatan Pinggirnya yang ada di Tempo edisi 15-21 Desember 2008.

Sumber gambar : www.fotografer.net dan www.smartclipart.com

Mari..mari..siapa berani
Women's panties or knickers

Tadinya sih belum mau posting, soalnya belum ada dapet ide. Susah banget emang cari ide, apalagi pas  krisis global gini. Tapi pas lagi dropping entrecard untuk blog yang satu lagi, eh ada artikel cukup menarik. Udah gitu pas pula di shoutbox si cuapcuapnabi teriak : kirain ada postingan baru udah siap-siap mo komen. Yaa udah sing tak pikir-pikir artikel ini di posting aja.

Artikel ini saya dapatkan dari http://opinionfever.blogspot.com (mudah-mudahan yang punya blog kasih izin..kalopun tidak, paling tidak saya udah cantumkan link-nya..ya ngga..). Dia bilang gini :

Got this interesting info from an email. I don't really know how true is this but I wanna share this in public so you won't have a heart attack when the rage reaches in your respective places.
What you see below are not see-thru skirts. They are actually prints on the skirts to make it look as if the panties are visible and these are the current rage in Japan:

Penasaran...mari langsung ke TKP. Dengan catatan mudah-mudahan tidak diklasifikasikan porno oleh UU Anti Pornografi.






Hayoooo...siapa yang berani pake skirt ini?

Ada-ada aja ide orang Jepang.

Mabok? Ngga tobat juga?

See full size image

Siapapun tau persis - bukan tempe - bahwa alkohol itu tidak baik bagi kesehatan. Disamping itu dari segi agama juga dilarang kan (tapi ada temen yang bilang, dilarang kalo se-sloki, kalo sebotol sih ngga..haha..ada-ada aja).

Bagi teman-teman yang sering atau pernah mampir dan kelayapan malam di club-club di kota-kota besar - kalo di Jakarta daerah kota a.k.a mangga besar sana -, yang namanya minuman ber-alkohol sudah pasti hadir. Mulai dari yang cuman minum seteguk sampe buka botol dan yang ujung-ujungnya jackpot alias huueeekkk (ngga mudeng juga? muntah gitu) trus teparrr adalah kejadian umum yang ditemukan.

Tapi yang namanya pecinta minuman "air api" ini tidak pernah ada kapok-kapoknya. Entah kenapa. Berikut ini adalah beberapa gaya 'tepar' pemabok yang diurutkan dari peringkat ke-8 sampai ke-1. Mudah-mudahan dengan meilhat beberapa style ini, para drunken master ini bisa tobat. Mudah-mudahan (brief information in English : finalist of drunken master style 2008)

8th Place

8th Place

7th Place

7th Place

6th Place

6th Place

5th Place

5th Place

4th Place

4th Place

3rd Place

3rd Place

2nd Place

2nd Place

And the

1 st Place..Goes to....

~

~

~

~

~

~

~

~

~

~

~

~

1st Place

Ngga tobat jugaaaaa??

Mabook lagiiiii...mabook lagi....

Papaaaa pulang...dirumah kan masih banyak air putih..

Perjuangan seorang ibu dan anaknya
Pic1

Ini adalah serangkaian foto-foto Derek Madsen, seorang anak yang didiagnosa kanker Neuroblastoma  bersama dengan ibunya Cyndie.  Sebuah dokumen dari hati, keberanian dan perjuangan seorang ibu dan anaknya untuk sebuah harapan. Yang semakin meneguhkan bahwa kasih ibu itu sepanjang hayat. Seharusnya ini diposting di hari ibu ya. Mungkin dari beberapa sobat sudah pernah mendapat foto-foto ini. Tapi tidak ada salahnya untuk diposting lagi (Incredibly emotional photo essay featuring Cyndie, a young mother, and her son Derek, who was diagnosed with neuroblastoma).

Foto-foto ini adalah hasil karya Fotografer Renée C Byer  yang mendapatkan Hadiah Pulitzer untuk fotografi tahun 2007 (The 2007 Pulitzer Prize Winners),

Pic1 Pic2

Pic3 Pic4

Pic5 Pic6

Pic7 Pic8

Pic9 Pic10

Pic11 Pic12

Pic13 Pic14

Pic15Pic16  Pic17 Pic18

 Pic19Pic20