About Me : Budiawan Hutasoit

My picture 250x275 Informasi Singkat Mengenai Saya :

Anak pertama dari 3 bersaudara - semuanya laki-laki bin cowok - dan dilahirkan di Medan yang terkenal dengan jargon - agak sombong sih - INI MEDAN BUNG!.

Sewaktu kecil, sempat menghirup udara kota tebing Tinggi (letaknya sekitar 1 jam dari kota Medan, yang terkenal dengan lemangnya, karna saat itu ayah saya menjabat Assisten Wedana - setingkat Camat saat ini. Tidak lama, ayah dipindahkan ke kota kecil - tapi semakin dekat dengan Medan - yaitu Tanjung Morawa (dulu kalau dari Tanjung Morawan ke Medan, rasanya jauhhhh banget, tapi sekarang ini posisinya udah nempel sama Medan, jadi kayak Bekasi atawa Tangerang di Jakarta deh..).

Di Tanjung Morawa ini, saya sempat sekolah di SD Negeri (yang dirintis oleh ayah saya), lalu pindah ke Sekolah Swasta yang dikelola oleh perkebunan kelapa sawit. Ada pengalaman yang tidak bisa saya lupakan semasa SD Negeri ini, yaitu saya masih sempat menggunakan batu tulis! Betul! Ngga bo'ong! Saya tidak tau dari bahan apa dibuatnya, tapi bentuknya seperti lempengan berwarna hitam, ukurannya sekitar kurang lebih hampir sama dengan ukuran buku tulis saat ini, terdiri dari dua lempengan yang direkatkan disatu sisinya dengan semacam kain. Beratnya minta ampun. Kita menulis dengan kapur. Untunglah zaman jahiliyah ini tidak berlangsung lama, karna melalui programnya, ayah saya menggantikan semua batu tulis ini dengan buku tulis.. Thanks Dad!

Kelas 3 SD saya pindah ke Medan (karna ayah juga dipindahkan ke Medan). Di Medan saya bersekolah di SD I Immanuel yang terletak di Jl. Diponegoro. Tamat dari SD lalu melanjutkan ke SMP Immanuel yang terletak di Jl. Slamet Riyadi. Setelah itu SMA - lagi-lagi di Immanuel -. Tapi hanya sampai kelas 1, karna setelah itu ayah dipindahkan ke Jakarta.

Tahun 1982, saya pindah ke Jakarta dan masuk ke SMAK PSKD IV di BLok M. Hanya sampai kelas 2, kelas 3 saya pindah ke SMAK PSKD II di Slamet Riyadi, Jakarta Timur. Perpindahan dari Medan ke Jakarta - to be frank - culture shock. Dari gaya ngomong yang awak, kau, menjadi lu, gw, ente..Awal-awalnya kagok..tapi lama-lama jadi bisa.

Di SMA ini saya tidak termasuk anak yang diperhitungkan tingkat kepintarannya, karna ada yang lebih dari saya. Tapi........pada saat SIPENMARU, maka saya termasuk yang lolos bisa masuk ke IPB (Institut Pertanian Bogor). Itu di tahun 1985.

Pindah-lah saya ke kota hujan (tahun itu, Bogor masih enak, sejuk, adem, pokoknya suasananya bagus untuk kuliah). Satu tahun di Tingkat Persiapan Bersama, pada saat penjurusan saya memilih Fakultas Perikanan, dan untuk oleh sebab itu, saya pindah ke Darmaga (kampus Fakultas Perikanan ada di kota kecil ini, sekitar 12 km dari Bogor).

Tahun 1991, saya resmi menyandang gelar 'Tukang Insinyur". Lulus, cari kerjaan sana sini, susah. Sempat menganggur 8 bulan, akhirnya ada juga perusahaan yang menerima. Terdampar-lah saya di salah satu perusahaan pelayaran/container multi nasional yang bernama - waktu itu - NOL. Sekarang sudah ganti nama jadi APL. Kantornya ada di Jl. Tanah Abang IV. 

Di perusahaan ini saya mulai dari NOL (jadi sama dengan nama perusahaannya), dalam artian benar-benar merangkak. Mulai dari naik angkot dari tempat kost di Jl. Kebon Mangga Kebayoran Lama, lalu mulai berani mencicil mobil Toyota Accord keluaran tahun '82. Kemudian nekat sama teman-teman sales mendirikan perusahaan freight forwarding (PT. Indovita Heksapura Persada), yang di awal-awalnya berjalan dengan lancar, tapi akhirnya bubar jalan.

Tahun 2001, saya resign dari NOL/APL, lalu bersama dengan sales ex. Indovita, mencoba bikin perusahaan freight forwarding baru, yaitu PT Quantum Indonesia Translogistic dengan modal seadanya dan agak sedikit nekatsss. Waktu itu, kami cuman berpikiran kalau bisa bertahan 2 tahun aja, udah Thanks God banget.

Tapi - Puji Tuhan / Alhamdullilah - sampai saat ini, Quantum Indonesia masih bisa bertahan berkat dukungan semua rekan-rekan di Jakarta, shipper/customer, dan agent-agent di seluruh dunia serta teman-teman yang ada perusahaan pelayaran/shiping company.  Saat ini Quantum Indonesia berkantor di Kalimalang, dengan jumlah karyawan sekitar 8 orang (masih small size).

Tahun 2005 saya pindah atau tepatnya balik kampung ke Medan. Orangtua butuh tenaga saya untuk mengelola sedikit lahan kelapa sawitnya. Quantum Indonesia di Jakarta saya percayakan sama teman baik saya dan team di sana untuk mengelola dan saya memonitor dari Medan (ah, kan sekarang ini tekonologi - tepatnya internet - udah memudahkan dan memurahkan...).

Mudaha-mudahan semuanya tetap berjalan dengan lancar dan dimudahkan oleh Yang Maha Kuasa dalam segala hal. Amin!!

Salam Sukses dari Medan -- Ini Baru Medan!

banner email budiawanhutasoit  banner bhutasoit at yahoo co id